Jorge Martin: MotoGP Bikin Sadar Saya 'Gila' Jadi Pembalap

Jorge Martin: MotoGP Bikin Sadar Saya 'Gila' Jadi Pembalap
Pembalap Pramac Racing, Jorge Martin (c) Pramac Racing

Bola.net - Hidup debutan Pramac Racing, Jorge Martin, berubah drastis sejak turun di MotoGP 2021. Selain kini makin dikenal orang, ia juga dapat banyak keuntungan di dalam dan luar trek. Lewat podcast 'Carreras Cruzadas', ia bahkan mengaku yakin dirinya 'gila' sudah memilih jadi pembalap, terutama saat pertama kali naik motor MotoGP.

Martin yang juga juara dunia Moto3 2018, menyebut semua hal berubah sejak ia jadi rider MotoGP. Salah satu contohnya adalah fakta bahwa kini ia selalu bepergian dengan pesawat kelas bisnis yang mewah, serta mendapatkan kamar hotel yang besar selama pekan balap. Benefit serupa juga ia rasakan di dalam lintasan.

Turun di MotoGP juga berarti ia kini dinaungi tim yang lebih profesional dan kru yang lebih banyak. Segala kebutuhannya pun dipenuhi, dan Martin merasa bagaikan orang penting. Hal ini tak pernah ia rasakan saat masih turun di Moto3 dan Moto2. Namun, rider berusia 23 tahun ini mengaku yakin ia harus tetap rendah hati.

1 dari 3 halaman

Semua Lebih Nyaman, Tugas Lebih Banyak

Semua Lebih Nyaman, Tugas Lebih Banyak

Pembalap Pramac Racing, Jorge Martin (c) Pramac Racing

"Ketika Anda masuk paddock sebagai rider MotoGP, semua berubah. Anda merasa berbeda. Saya harus selalu menapakkan kaki di bumi, namun jadi rider MotoGP memang memiliki banyak rasa nyaman dari segala aspek. Ada banyak orang yang membantu Anda, mereka ingin Anda senang," ujar Martin seperti yang dikutip MotosanES, Kamis (29/7/2021).

Di lain sisi, Martin juga sadar tugas rider MotoGP jauh lebih banyak dari para rider di kelas yang lebih ringan. Tak hanya ikut mengembangkan motor, mereka juga memiliki komitmen lebih tinggi dengan awak media. Rider berjuluk Martinator ini mengaku sempat heran mengapa para wartawan sangat ingin tahu setiap detail kegiatannya.

"Pada level jurnalistik, saya sangat sadar kini pada siang hari saya harus menjalani media debrief dengan semua jurnalis, hampir semua orang punya pertanyaan. Mereka semua tertarik pada jalannya hari saya, apa saja perangkat yang saya jajal... Di kelas lain, hal ini hanya terjadi ketika Anda naik podium atau dapat pole," lanjutnya.

2 dari 3 halaman

'Ditertawakan' Orang-Orang Ducati

'Ditertawakan' Orang-Orang Ducati

Jorge Martin dan Johann Zarco (c) Pramac Racing

Martin juga mengisahkan momen perdana dirinya menjajal motor MotoGP dalam uji coba shakedown di Sirkuit Losail, Qatar, pada Maret lalu. Mengendarai Desmosedici GP21, rider Spanyol ini mengaku syok atas tenaga mesinnya yang sangat besar dan meledak-ledak. Ia sampai berpikir dirinya 'gila' karena bercita-cita menjadi pembalap motor.

"Pada level kompetisi dan motor MotoGP, saat saya pertama kali mengendarainya, saya bilang sepertinya saya gila jadi pembalap. Saya sungguh kagum pada tenaga mesinnya. Saya pun bilang pada tim saya, bahwa motor kami terlalu suka berbelok, yang uniknya tepat di mana Ducati lemah, dan mereka semua pun tertawa," kisahnya.

Meski sempat absen empat balapan akibat cedera kaki usai kecelakaan hebat di Portimao, Martin menjalani debutnya dengan gemilang. Ia telah mengantongi satu podium usai finis ketiga di Seri Doha, di mana ia menyabet pole dan sempat memimpin balapan selama 18 lap, sebelum disalip oleh Fabio Quartararo dan Johann Zarco.

Sumber: Podcast Carreras Cruzadas/MotosanES