Jorge Lorenzo: Pindah ke Repsol Honda Bukan Keputusan Saya

Jorge Lorenzo: Pindah ke Repsol Honda Bukan Keputusan Saya
Pebalap Repsol Honda, Jorge Lorenzo (c) HRC

Bola.net - - Jorge Lorenzo baru-baru ini blak-blakan soal momen-momen perdananya membela Repsol Honda, yang kembali ia tegaskan takkan menjadi transisi yang mudah. Kepada GPOne, tiga kali juara dunia MotoGP ini menyatakan bahwa proses adaptasinya akan berjalan sangat panjang.

Seperti 2017, musim perdananya dengan Ducati Corse, Lorenzo kembali menjalani masa-masa sulit. Meski menyebut RC213V tak terlalu sulit dikendarai seperti Desmosedici, Lorenzo mengalami banyak cedera sejak akhir musim lalu, yang membuatnya tak bisa langsung cocok dengan motor barunya.

Dalam kurun tujuh bulan terhitung sejak September tahun lalu, Lorenzo mengalami empat cedera berbeda, yang membuatnya tak maksimal menjalani uji coba bersama Honda. Ia pun telah bicara dengan timnya, memperingatkan bahwa untuk menemukan kecocokan akan butuh waktu lama.

"Kami sudah bicara, saya bilang pada mereka bahwa ini akan jadi proses yang panjang, karena Honda bukan motor yang alami untuk gaya balap saya. Saya juga mengalami beberapa cedera. Saya harus absen dari uji coba Sepang. Semua ini membuat saya sulit menyamai performa para rider terbaik," ujarnya.

1 dari 2 halaman

Belakangan Ambil Jalan Sulit

Sukses besar selama sembilan tahun membela Yamaha, Lorenzo mengalami prestasi yang naik turun usai pindah tim. Ia butuh 1,5 tahun beradaptasi dengan Ducati, sebelum akhirnya meraih kemenangan. Kesuksesan itu pun terlambat datang karena Ducati telah menunjuk Danilo Petrucci untuk menggantikannya.

Situasi ini membuat rider Spanyol tersebut 'terpaksa' pindah ke Repsol Honda, menyabet kursi yang kebetulan ditinggalkan Dani Pedrosa yang pensiun. Lorenzo pun menyatakan bahwa pindah ke pabrikan Sayap Tunggal bukanlah pilihannya.

"Akhir-akhir ini saya memang suka memilih jalan yang sulit. Itu benar untuk Ducati. Pindah ke Ducati adalah keputusan saya sendiri, tapi tidak soal Honda. Soal Honda, memang ada beberapa situasi yang membuat saya melihat kesempatan yang baik," ujar rider 32 tahun ini.

2 dari 2 halaman

Hidup Seperti Rollercoaster

Di lain sisi, Lorenzo mengaku menolak untuk menyerah, dan yakin kesulitan-kesulitan ini bakal berlalu, seperti halnya ketika ia akhirnya merebut kemenangan bersama Ducati di Mugello, Italia tahun lalu, usai mengalami paceklik selama 23 balapan beruntun.

"Saya tengah menghadapi tantangan yang sulit. Biasanya saya menyukainya, tapi hanya saat akhirnya mampu menaklukkannya. Jika tidak, tentu bakal sulit. Beginilah hidup. Seperti rollercoaster, tapi bagusnya, tak ada yang abadi," tutup Por Fuera penuh optimisme.

Menjelang MotoGP Italia akhir pekan nanti, Lorenzo tengah berada di peringkat 14 pada klasemen pebalap dengan koleksi 16 poin, tertinggal 59 poin dari sang tandem, Marc Marquez di puncak.