
- Jorge Lorenzo mengaku sangat bangga bisa turut andil dalam kebangkitan Ducati Corse selama dua tahun terakhir, dan melihat Desmosedici disebut-sebut sebagai motor terkuat di MotoGP untuk saat ini. Sayangnya, kerja sama antara kedua belah pihak akan segera berakhir, mengingat Lorenzo akan hijrah ke Repsol Honda musim depan.
Ducati memang belum mendominasi jumlah kemenangan musim ini, namun fakta bahwa Lorenzo dan Andrea Dovizioso mampu bertarung sengit di berbagai jenis sirkuit, adalah bukti bahwa pabrikan asal Italia itu hanya selangkah lagi mengulang prestasi Casey Stoner pada 2007 silam: juara dunia.
Advertisement
"Kami tengah menjalani momen magis. Ini pertama kali Ducati ada di papan atas di 95% lintasan. Kami bisa menang nyaris di mana saja. Saya sangat bangga atas kontribusi saya dengan Gigi Dall'Igna (general manager Ducati Corse). Kisah kami akan berakhir dalam enam seri, tapi saya tak mau memikirkannya. Saya ingin menang sebanyak mungkin dan menikmati momen-momen ini," ujarnya kepada La Gazzetta dello Sport.
Pasti Sukses di Tahun Ketiga
Sayangnya, Lorenzo terpaksa pindah ke Honda, usai Ducati meyakini Danilo Petrucci akan menjadi rider yang tepat sebagai tandem Dovizioso tahun depan. Mereka merasa investasi yang mereka tanam pada Lorenzo punya nilai terlalu tinggi, dan Tim Merah pun yakin tetap bisa kompetitif meski tanpa Lorenzo.
Hidup terjadi berkat keputusan-keputusan, yang kadang salah dan berakhir buruk. Ini sulit, dan ini terjadi pada saya dan Ducati, yang dalam kasus ini memutuskan untuk mengganti ridernya. Saya yakin kami bisa meraih hasil yang lebih baik di tahun ketiga. Saya punya talenta untuk selalu belajar setiap tahun, sudah terbukti di GP125, GP250 dan MotoGP, lanjut Por Fuera.
Ducati Bagai Pindah Kategori
Usai membela Yamaha selama sembilan tahun, Lorenzo pun sempat menganggap enteng proses adaptasinya dengan Desmosedici. Nyatanya, ia harus jatuh bangun dan mengalami paceklik kemenangan selama 1,5 tahun. Tiga kali juara dunia MotoGP ini bahkan menyatakan bahwa pindah ke Ducati bagaikan pindah ke kelas balap berbeda.
Datang ke Ducati bagi saya bagaikan pindah kategori. Perbedaannya sangat besar. Saya dan Ducati meremehkan hal ini. Di masa sekarang, berganti motor sangatlah sulit. Ducati mengira seorang tiga kali juara dunia bakal langsung juara di tahun pertama, prestasi yang hanya diraih oleh Stoner. Saya rasa mewujudkannya nyaris mustahil, pungkasnya.
Baca Juga:
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 19 September 2018 11:35
-
Otomotif 18 September 2018 15:30
'Jorge Lorenzo Bakal Dorong Marc Marquez Jadi Rider Terkomplet'
-
Otomotif 18 September 2018 12:50
-
Otomotif 18 September 2018 12:05
Bakal Setim Bareng Lorenzo, Marquez Tak Takut Tantangan Besar
-
Otomotif 18 September 2018 11:25
'Jorge Lorenzo Bisa Bawa Repsol Honda Keluar dari Zona Nyaman'
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 02:10
-
Liga Spanyol 21 Maret 2025 01:47
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:42
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:35
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:25
-
Liga Spanyol 21 Maret 2025 01:18
MOST VIEWED
- Lempar Pujian Selangit Usai MotoGP Argentina, Gigi Dall'Igna Sebut Marc Marquez Pembalap Cerdas
- Alex Marquez Tersinggung Dituduh Selalu Ngalah ke Marc Marquez, Merasa Tak Dihormati Sebagai Pembalap
- Eks Bos Petronas Yamaha Sebut MotoGP Berubah dari 'Ducati Cup' Jadi 'Marquez Championship'
- Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lupa Dukung Pembalap Jagoanmu!
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...