
- Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig mengaku sempat terkejut saat mengetahui Ducati Corse tak mau memperpanjang kontrak Jorge Lorenzo. Saat mendengar kabar ini, Puig pun tak ragu untuk menggaetnya, meski dengan risiko Lorenzo dan Marc Marquez bisa mengalami cekcok.
Bukan rahasia lagi Ducati sempat meragukan kemampuan Lorenzo, sebelum rider Spanyol itu sukses memenangi MotoGP Mugello dan Catalunya. Lorenzo yang sakit hati pun segera menghubungi Puig, menanyakan apakah ada peluang baginya untuk membela Repsol Honda.
Advertisement
Usai merebut kemenangan di Mugello, Lorenzo pun segera diumumkan bakal bergabung dengan pabrikan Sayap Tunggal untuk dua musim ke depan, menggantikan Dani Pedrosa yang memutuskan pensiun akhir musim nanti.
Sebuah Kejutan
Sebelum Lorenzo mendekat, Puig diketahui sempat berusaha melakukan negosiasi dengan Johann Zarco. Meski begitu, rider Prancis itu akhirnya memutuskan pergi ke KTM. Honda yakin kali ini mereka butuh waktu, untuk menganalisis dan memilih siapa yang akan jadi rider kedua. Dalam beberapa bulan, banyak hal terjadi dan saya mencoba beberapa kemungkinan tanpa menawarkan kontrak, ujarnya kepada El Periodico.
Puig pun tak menduga bahwa dirinya malah mendapatkan Lorenzo, yang tadinya ia yakini akan menandatangani perpanjangan kontrak dengan Ducati. Sekalinya diputuskan Dani takkan lanjut dengan kami, saya menyadari sesuatu yang saya anggap mengejutkan dan juga menakjubkan: Jorge Lorenzo, lima kali juara dunia, tiga kali juara MotoGP, berstatus bebas dan tak ada yang menginginkannya, lanjut Puig.
Keluar dari Zona Nyaman
Tak diragukan lagi bahwa kombinasi Marquez-Lorenzo merupakan tandem terkuat dalam sejarah Repsol Honda di ajang Grand Prix. Puig tak menyangkal bahwa pihaknya bakal mengantisipasi konflik di antara keduanya, namun juga yakin bahwa kehadiran Lorenzo akan mengeluarkan timnya dari zona nyaman, apalagi Pedrosa telah membela tim tersebut selama 13 musim.
Dengan level atlet seperti Jorge, seorang pemenang, olahragawan elit, tak peduli apa keahliannya, para juara dunia memang biasanya rumit. Tapi rumit bukan berarti mereka lebih buruk atau lebih baik. \'Rumit\' yang saya maksud adalah mereka selalu menuntut, dan mereka akan berusaha menciptakan lingkungan yang sangat kompetitif, dan hal ini bisa memicu konflik, tutur Puig.
Di lain sisi, mereka juga bisa membuat Anda keluar dari zona nyaman dan Anda akan suka! Seorang tiga kali juara dunia sedang \'bebas\', dan saya tak ragu untuk menggaetnya. Honda dan Repsol ingin menang dan itulah alasan mereka ingin membangun tim terbaik di dua musim ke depan, pungkas eks manajer pribadi Pedrosa ini.
Baca Juga:
- Kontroversi Avintia: Crutchlow-Miller Dituduh 'Depak' Ponsson dari MotoGP
- Xavi Cardelus Jadi Pengganti Romano Fenati di Moto2 Aragon
- 'Tikungan Marquez' Diresmikan di MotoGP Aragon Akhir Pekan Ini
- Mulai MotoGP 2019 Ducati Punya Rider Berstatus 'Nomor Satu'
- 'Marc Marquez Adalah Valentino Rossi 10 Tahun Lalu'
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 08:25
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 08:01
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:40
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:38
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:35
-
Piala Dunia 21 Maret 2025 07:32
MOST VIEWED
- Lempar Pujian Selangit Usai MotoGP Argentina, Gigi Dall'Igna Sebut Marc Marquez Pembalap Cerdas
- Alex Marquez Tersinggung Dituduh Selalu Ngalah ke Marc Marquez, Merasa Tak Dihormati Sebagai Pembalap
- Eks Bos Petronas Yamaha Sebut MotoGP Berubah dari 'Ducati Cup' Jadi 'Marquez Championship'
- Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lupa Dukung Pembalap Jagoanmu!
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...