Jorge Lorenzo Akui Nyaris Bela Petronas Sebelum Honda Datang

Jorge Lorenzo Akui Nyaris Bela Petronas Sebelum Honda Datang
Test rider Yamaha, Jorge Lorenzo (c) MotoGP.com

Bola.net - Test rider Yamaha, Jorge Lorenzo, mengaku dirinya sempat nyaris bergabung dengan Petronas Yamaha SRT di MotoGP 2019, yakni setelah dirinya terdepak dari Ducati Team pada akhir 2018. Hal ini ia sampaikan dalam wawancara dengan The Race yang dirilis Senin (10/2/2020).

Lorenzo diketahui paceklik kemenangan selama 1,5 tahun di Ducati. Ini membuat tim Italia itu ingin menggantinya dengan Danilo Petrucci pada 2019. Lorenzo pun mengaku harus putar otak mencari solusi, karena kala itu ia masih merasa bisa tampil kompetitif di atas motor yang tepat.

Uniknya, tepat usai Lorenzo dan Ducati sepakat berpisah, rider asal Spanyol tersebut justru meraih dua kemenangan besar beruntun di Mugello, Italia, yakni kandang Ducati, serta Catalunya, Spanyol, yang merupakan kandangnya sendiri. Hasil baik pun 'sukses' datang terlambat.

"Sebelum menang di Mugello, saya dalam masa sulit. Saya tak bisa meraih hasil baik, Ducati ingin menggaet rider lain, dan saya harus cari solusi. Padahal itu momen yang baik dalam karier saya. Saya cepat, masih tajam, tapi atas alasan tertentu saya tak bisa meraih hasil baik," tuturnya.

1 dari 2 halaman

Nyaris Tanda Tangan dengan Petronas

Usai mendengar Ducati ingin mendepaknya, Lorenzo cari cara kembali ke Yamaha, yakni pabrikan yang ia bela selama sembilan musim dan tempat ia meraih tiga gelar dunia. Meski begitu, tim pabrikan Yamaha sudah terisi Maverick Vinales dan Valentino Rossi.

Satu-satunya kesempatan adalah Petronas Yamaha SRT, tim satelit Yamaha yang baru dibentuk sebagai pengganti Tech 3. Meski begitu, saat berusaha mencapai kesepakatan dengan tim Malaysia itu, Lorenzo dapat tawaran membela Repsol Honda sebagai pengganti Dani Pedrosa.

"Kami dapat opsi untuk bergabung dengan Petronas Yamaha, dan kontraknya nyaris kami tanda tangani, namun lalu datanglah peluang membela Honda dan saya tak bisa menolak. Salah satu impian pebalap adalah setidaknya sekali pernah membela Honda," kisah Lorenzo.

2 dari 2 halaman

Semua Rencana Berantakan

Meraih 44 kemenangan di Yamaha dan tiga di Ducati, Lorenzo sejatinya punya peluang jadi rider pertama dalam sejarah MotoGP yang pernah memenangi balapan dengan tiga motor berbeda. Sayang, ia justru mengalami banyak nasib sial, yang memaksanya pensiun pada akhir musim lalu.

"Saya tadinya dapat peluang melakukan apa yang tak pernah dilakukan rider lain dalam sejarah, yakni menang dengan tiga motor berbeda. Tapi situasi berjalan salah, mulai dari cedera scaphoid dan motor 2019 sangat sulit dikendarai. Cedera berdampak sangat besar pada situasi saya dan semua benar-benar berantakan," pungkasnya.

Setelah mengakhiri kontraknya dengan Honda setahun lebih awal dan memutuskan gantung helm, kini Lorenzo benar-benar kembali ke Yamaha, namun bukan sebagai pebalap reguler, melainkan sebagai test rider.