
Bola.net - - Meski merupakan dua kejuaraan yang berbeda, keberadaan WorldSBK dan MotoGP tak pernah terpisahkan. Tak jarang dan tak sedikit para rider WorldSBK yang disebut-sebut layak mendapat kesempatan turun di MotoGP, ajang yang lebih prestisius. Jonathan Rea adalah salah satu dari rider-rider itu.
Belakangan ini nama Rea kerap kali muncul dalam berbagai topik perbincangan di paddock MotoGP, terutama berkat dominasinya di WorldSBK baru-baru ini. Usai menjuarai WorldSBK pada musim 2015 dan 2016, namanya dikait-kaitkan dengan Suzuki Ecstar sejak menjadi tamu kehormatan di MotoGP Inggris yang digelar di Silverstone akhir Agustus lalu.
Rea terus membantah gosip soal peluangnya menggantikan Andrea Iannone tersebut, menyatakan dirinya masih terikat kontrak dengan Kawasaki Racing Team WorldSBK sampai akhir 2018. Meski begitu, ia lagi-lagi membuktikan bahwa dirinya layak menjadi rider MotoGP, usai mengunci gelar WorldSBK ketiga di Magny-Cours, Prancis akhir pekan lalu.
Anda yang merupakan penggemar balap motor, sudahkah mengenal seorang Jonathan Rea? Simak biografi dan perjalanan karir Rea berikut ini, Bolaneters!
Siapakah Jonathan Rea?
Pada tahun 2003, kawannya yang kini juga turun di WorldSBK bersama Milwaukee Aprilia, Eugene Laverty membujuknya untuk turun di Kejuaraan Inggris 125cc. Tak disangka-sangka, hanya berselang dua tahun, ia justru turun secara penuh di British Superbike (BSB) bersama Red Bull di atas motor pabrikan Honda Fireblade.
Pada musim debutnya di BSB, Rea tampil baik dan mengakhiri musim di peringkat ke-16. Pada 2006, masih bersama Honda, ia pun mengancam persaingan papan atas dan mengakhiri musim di peringkat keempat, sebelum akhirnya menduduki peringkat runner up pada tahun 2007. Prestasi gemilang di tingkat nasional inilah yang membuat nama Rea mulai dikenal dunia.
Turun di Ajang Dunia
Rea pun makin 'menggila' di WorldSSP. Dengan mudahnya, ia mengakhiri musim 2008 sebagai runner up, di belakang tandemnya sendiri, Andrew Pitt. Pada tahun yang sama, ia juga turun di seri terakhir WorldSBK sebagai rider wildcard Honda, dan langsung menggebrak dengan finis keempat dalam Race 1 di Portimao, Portugal.
Debut WorldSBK
Sayangnya, selama enam tahun membela Honda di WorldSBK pula, Rea tak kunjung juga meraih gelar dunia akibat tak ada pengembangan berarti dari CBR1000RR Fireblade. Prestasi terbaiknya hanyalah duduk di peringkat ketiga pada 2013.
Sempat disebut-sebut sebagai salah satu anak emas Honda dan diprediksi akan terus membela pabrikan Sayap Tunggal sampai akhir karir, akhirnya Rea memilih hengkang dan membuka bab baru dalam perjalanan karirnya dengan membela Kawasaki Racing Team sejak 2015.
Dominasi di Kawasaki
Pada 2016, Rea mengulangi prestasi ini dengan 23 podium, termasuk sembilan kemenangan. Tahun ini, meski masih menyisakan dua seri dan empat balapan, Rea telah mengunci gelar di Magny-Cours, dengan koleksi 20 podium, termasuk 12 kemenangan. Rea pun menyamai rekor gelar 'dewa' Ducati, Troy Bayliss, dan menjadi rider pertama yang mampu meraih tiga gelar WorldSBK secara beruntun.
Kuda Hitam MotoGP
Rea yang saat itu masih berusia 25 tahun, diminta membela Repsol Honda di MotoGP San Marino dan Aragon, Spanyol, menggantikan Casey Stoner yang cedera kaki. Meski Rea mengendarai motor pabrikan RC213V, banyak orang skeptis ia bisa finis 10 besar. Namun Rea menjawab semua keraguan itu di lintasan.
Rea pun menggebrak dengan finis kedelapan di Misano dan finis ketujuh di Aragon. Berkat hasil ini, ia sempat dicalonkan sebagai pembalap Repsol Honda pada 2013, karena Stoner memutuskan pensiun dini pada akhir 2012. Sayang, impian Rea harus pupus usai pilihan Repsol Honda jatuh kepada Marc Marquez.
Kapan Rea ke MotoGP?
Menjadi tamu MotoGP Inggris, Rea berjumpa dengan para petinggi yang menyatakan dirinya selevel, bahkan lebih baik dari kebanyakan rider MotoGP yang ada sekarang. Jadi, bertahun-tahun sudah para tokoh ini beropini soal betapa layaknya Rea turun di MotoGP. Uniknya, tak satupun mau maju menyodorkan kontrak! Tentu ini 'fenomena' yang mengherankan.
Ibaratnya, 'tong kosong nyaring bunyinya'; bisanya hanya bicara, tanpa mau bertindak. Para petinggi pabrikan ini memang 'menganggap' Rea berpeluang menjadi aset besar MotoGP, tapi tak satupun berani dan mau mengajukan kontrak kepadanya.
Sudah susah payah meraih karir gemilang, tetap saja talenta Rea 'tidak dianggap' di MotoGP...
Sudah Pesimis
MotoGP dianggap sudah tak lagi tertarik pada rookie yang berusia 25 tahun ke atas, dengan perkecualian Tito Rabat, Johann Zarco dan Thomas Luthi, dan Rea pun yakin ia sudah ketinggalan kereta, karena kini ia telah berusia 30 tahun.
"Saya berusia 30 tahun, dan mungkin masa depan saya masih panjang, tapi saya rasa tak akan ada bedanya bila saya ke MotoGP atau tidak. Saya sudah cukup beruntung pernah dua kali turun di 2012 untuk menggantikan Casey," ujarnya.
Jadi, kapankah seorang Jonathan Rea akan meramaikan persaingan MotoGP? Tak ada jawaban pasti, sampai salah satu dari pabrikan peserta benar-benar berani mengambil risiko menggaet seorang tiga kali juara WorldSBK.
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Otomotif 20 Maret 2025 11:48
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 11:45
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 11:36
-
Piala Eropa 20 Maret 2025 11:36
-
Piala Eropa 20 Maret 2025 11:27
-
Bola Indonesia 20 Maret 2025 11:18
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...