Johann Zarco Sebut MotoGP Makin Berat: Apalagi Kalau Semua Rider Ducati Gaspol

Johann Zarco Sebut MotoGP Makin Berat: Apalagi Kalau Semua Rider Ducati Gaspol
Pembalap Pramac Racing, Johann Zarco (c) AP Photo

Bola.net - Pembalap Pramac Racing, Johann Zarco, senang mendapati dirinya finis kedua dan jadi rider Ducati terbaik dalam MotoGP Portugal di Algarve, Portimao, Minggu (24/4/2022). Apalagi itu adalah podiumnya yang kedua musim ini. Namun, ia yakin ini tak berarti kompetisi berjalan mudah baginya.

Saat ini, Zarco duduk di peringkat 5 pada klasemen dengan 51 poin. Ia hanya tertinggal 10 poin dari rider Ducati lainnya, Enea Bastianini (Gresini Racing), di peringkat 4. Uniknya, performa rider Ducati lain naik turun. Ducati bahkan baru dapat dua podium tambahan dari Jorge Martin dan Jack Miller.

Dalam MotoGP Portugal, Zarco jadi penyelamat wajah Ducati. Bagaimana tidak? Martin, Bastianini, Miller, dan Fabio di Giannantonio gagal finis. Pecco Bagnaia harus start terbuncit dan 'hanya' finis kedelapan. Luca Marini dan Marco Bezzecchi masing-masing finis di posisi 12 dan 15, gagal masuk posisi 10 besar.

1 dari 2 halaman

Dilema Para Pembalap Ducati

Dilema Para Pembalap Ducati

Pembalap Pramac Racing, Johann Zarco (c) AP Photo

Zarco pun meyakini bahwa dirinya mengalami dilema. Ketika rider Ducati lainnya loyo, ia jadi sulit mencari referensi performa. Namun, ketika mereka semua sama-sama tampil prima, peluangnya untuk naik podium juga jadi menipis karena seluruh rider Ducati terbukti punya performa yang sangat tangguh.

"Ducati bekerja dengan sangat baik, namun kadang sulit untuk menyatukan segalanya. Jika kami, yakni saya dan para pembalap lain, bisa mengeksploitasi potensinya, maka juga lebih banyak rider Ducati yang ada di papan atas," ungkap pembalap Prancis yang juga merupakan juara dunia Moto2 2015 dan 2016 ini.

Selama ini, para penghuni paddock MotoGP kerap meyakini bahwa seri-seri perdana di trek-trek Eropa merupakan indikasi siapa rider dan tim yang terkuat. Namun, bagi Zarco, anggapan itu tak relevan. Ia bahkan menyatakan bahwa podiumnya di Portimao belum pasti cerminan dari performa yang sesungguhnya.

2 dari 2 halaman

Tak Percaya Mitos 'Musim Eropa'

Tak Percaya Mitos 'Musim Eropa'

Johann Zarco dan Fabio Quartararo (c) AP Photo

"Saya bisa paham orang-orang berpikir bahwa awal 'musim Eropa' adalah masa di mana Anda bisa melihat lebih jelas siapa yang lebih kuat dan siapa yang punya lebih banyak masalah. Namun, musim ini begitu banyak rider yang siap naik podium. Saya sendiri bahkan tak mengira bakal menjalani balapan sekuat itu di Portimao," tuturnya.

Zarco juga menuturkan bahwa kemenangan Fabio Quartararo di Portugal juga tak menjamin bahwa rider Monster Energy Yamaha itu bisa tampil sama garang di trek-trek Eropa lainnya. Ia merasa kemenangan itu dikarenakan Portimao merupakan salah satu trek favorit El Diablo dan karakternya memang cocok dengan YZR-M1.

Alhasil, ia yakin peta persaingan pada sisa musim ini tetap acak. "Musim ini sangat berat bagi semua orang di MotoGP. Di Portimao, Fabio menunjukkan bahwa ia punya ritme yang baik dan kembali menyandang status sebagai pimpinan MotoGP. Ia mampu tampil sempurna. Namun, ini tak ada kaitannya dengan 'musim Eropa'," tutupnya.

Sumber: Motorsport Total