Johann Zarco: Saya Dapat Tempat di Ducati Berkat Honda

Johann Zarco: Saya Dapat Tempat di Ducati Berkat Honda
Pebalap Reale Avintia Racing, Johann Zarco (c) Avintia Racing

Bola.net - Pebalap anyar Reale Avintia Racing, Johann Zarco, yakin Honda punya peran cukup penting dalam perjalanannya mendapatkan kepercayaan dari Ducati Corse di MotoGP 2020. Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya dengan Moto Journal yang dikutip Motosan.es, Senin (22/6/2020).

Musim lalu, Zarco diketahui meminta KTM memutuskan kontraknya lebih awal karena merasa tak bisa beradaptasi dan kompetitif di atas RC16. Pada tiga seri terakhir 2019, Zarco yang tak punya tim tiba-tiba diminta LCR Honda untuk menggantikan Takaaki Nakagami yang cedera.

Hasil Zarco memang tak gemilang, namun performanya yang cukup menjanjikan mengingat itu pertama kalinya ia menjajal RC213V, diapresiasi banyak orang. Meski begitu, Zarco sempat 'patah hati' usai Repsol Honda batal menggaetnya sebagai pengganti Jorge Lorenzo.

1 dari 3 halaman

Kini Jadi Kandidat Pebalap Pramac Racing

Kini Jadi Kandidat Pebalap Pramac Racing

Pebalap LCR Honda Idemitsu, Johann Zarco (c) LCR Honda

Melihat Zarco tak punya tim untuk 2020, General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, pun segera mendekatinya, tepat sehari setelah ia balapan di atas Honda. Dall'Igna menawarkan tempat di Reale Avintia Racing, disertai Desmosedici GP19 dan dua teknis langsung dari Ducati.

Kini, meski MotoGP 2020 belum dimulai, Zarco bahkan sudah dijadikan kandidat pebalap anyar Pramac Racing, yakni tim satelit Ducati yang terintegrasi langsung dengan tim pabrikan. Menurut Zarco, ini bisa jadi kesempatan baik, namun ia tak mau bicara banyak.

"Saya rasa membela Pramac adalah kesempatan baik. Mereka tim yang sangat baik. Impian terbaik memang membela tim pabrikan Ducati, tapi Anda juga bisa membela Pramac dengan motor pabrikan dan dimanjakan bila Anda bekerja dengan baik," ungkap rider Prancis ini.

2 dari 3 halaman

Memilih Merendah, Masih Harus Buktikan Diri

Zarco pun mengaku tak mau jemawa melihat peluangnya dapat dukungan teknis lebih baik dari Ducati. Ia meyakini dirinya masih harus membuktikan diri bahwa ia memang layak dapat kepercayaan mereka, mengingat ia menjalani musim yang buruk sepanjang 2019 bersama KTM.

"Saya tak boleh lupa musim lalu sangatlah buruk. Saya bisa dapat tempat di MotoGP berkat tiga balapan dengan Honda, yang tak buruk-buruk amat. Masih ada ketertarikan ke tim pabrikan Ducati, tapi saya harus menunggu," ujar juara dunia Moto2 2015 dan 2016 ini, yang berpeluang bertandem dengan Jorge Martin di Pramac.

"Belakangan ini orang kerap membicarakan Jorge Martin. Tapi rider-rider ini punya manajer, yang memastikan pembicaraan berjalan baik. Saya sendiri bukan manajer. Tapi orang tahu benar saya ingin balapan, dan Ducati bilang, 'Kami takkan menyambutmu bila kami tak percaya padamu'," pungkas Zarco.