
Bola.net - Rider Reale Avintia Racing, Johann Zarco, tak memungkiri dirinya kecewa gagal membela Repsol Honda di MotoGP 2020. Meski begitu, dalam wawancaranya dengan GPOne, ia juga mengakui bahwa keputusan tim itu dalam menggaet Alex Marquez adalah langkah yang sangat logis.
Usai hengkang dari KTM pada September 2019, nasib Zarco sempat menggantung, sampai ia ditawari membela LCR Honda di tiga seri terakhir karena Takaaki Nakagami absen akibat cedera bahu. Ia bahkan langsung diamati Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig, di garasi LCR.
"Memang benar saya pernah menjajal empat motor berbeda di MotoGP. Saya pernah mengendarai Yamaha, juga menjajal KTM dan Honda. Soal Honda, saya harus berterima kasih kepada Lucio Cecchinello yang telah memberi saya kesempatan segera kembali ke trek usai mengakhiri petualangan dengan KTM," ujar Zarco.
Advertisement
Bagus untuk Bisnis dan Komunikasi Honda
Kehadiran Puig di garasi LCR memperkuat rumor bahwa Zarco akan menggantikan Jorge Lorenzo yang di Valencia memutuskan pensiun pada akhir musim. Meski begitu, keadaan berkata lain beberapa hari kemudian, karena Repsol Honda justru mengumumkan Marquez sebagai pebalapnya.
"Itu bagian dari permainan, dan memang logis menggaet Alex, karena ia adik dari pebalap terkuat di dunia (Marc Marquez) dan berhasil menjuarai Moto2. Dari segi bisnis dan komunikasi, ini jelas pilihan yang baik. Tapi sangat disayangkan, karena pindah dari KTM ke Honda bakal menarik," ungkap Zarco.
Yamaha dan Honda Ternyata Tak Jauh Beda
Di lain sisi, juara dunia Moto2 2015 dan 2016 ini mengaku senang bisa dapat kesempatan mengendarai motor Honda meski hanya tiga kali. Ia jadi bisa memahami karakter motor tersebut, apalagi bila dibandingkan dengan Yamaha, KTM, dan Ducati, yakni motor yang ia kendarai musim ini.
"Saya akui Yamaha dan Honda jauh lebih mirip dari yang orang bayangkan. Saya berkata begini karena kedua motor ini sama-sama punya 'jiwa' Jepang, dan Anda bisa merasakannya setiap berkendara. Di lain sisi, Ducati sangat berbeda, karena seperti pabrikan Eropa, mereka punya filosofi berbeda. Tapi Ducati berhasil menerjemahkan passion mereka," tutupnya.
Video: Kalahkan Rossi-Marquez, Bagnaia Menangi MotoGP Virtual Race
Baca Juga:
- Jorge Lorenzo: Valentino Rossi Juara Lagi? Bisa Jadi!
- Cerita Jorge Lorenzo Terjebak Sendirian di Dubai Akibat Virus Corona
- Toni Elias: Valentino Rossi Belum 'Maafkan' Insiden Estoril 2006
- Lorenzo Yakin Bisa Juarai MotoGP 2019 Andai Tetap di Ducati
- Pramac Racing Tak Tutup Peluang Kembali Naungi Andrea Iannone
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 13 April 2020 09:30
-
Otomotif 12 April 2020 20:45
Pecco Bagnaia Menangi Seri Kedua MotoGP Virtual Race di Red Bull Ring
-
Otomotif 11 April 2020 08:35
Alex Marquez: Bagnaia-Quartararo Lawan Terberat di MotoGP Virtual Race
-
Otomotif 7 April 2020 12:35
Alex Marquez Dilarang Tinggal di Rumah Marc Marquez Jika Juarai MotoGP
-
Otomotif 6 April 2020 15:07
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 13:28
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 13:24
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 13:18
-
Piala Dunia 20 Maret 2025 13:16
-
Liga Spanyol 20 Maret 2025 13:15
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 13:15
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...