Johann Zarco: Buat Apa Gaji Tinggi Jika Tak Kompetitif?

Johann Zarco: Buat Apa Gaji Tinggi Jika Tak Kompetitif?
Pebalap Red Bull KTM, Johann Zarco (c) KTM/Diego Sperani

Bola.net - Pebalap Red Bull KTM Factory Racing, Johann Zarco, mengaku ingin melepas kesedihannya karena tak bisa menjinakkan motor RC16 sesuai gaya balapnya di MotoGP musim ini. Atas alasan ini ia pun meminta kontraknya diputus pada akhir musim nanti.

Zarco sejatinya terikat kerja sama dengan KTM sampai akhir 2020, namun usai delapan bulan berlalu, kerja sama mereka tak berbuah manis. Zarco yang merupakan juara dunia Moto2 2015 dan 2016 pun sedih tak bisa kembali bertarung di papan atas.

"Belakangan ini orang kerap berkata, 'Kau salah satu dari 24 pebalap terbaik di dunia, kau punya segalanya untuk hidup enak, tapi kau terlihat sangat sedih.' Ya, rasanya frustrasi tak bisa mencapai target," ungkapnya kepada L'equipe, seperti yang dikutip Motosan.

1 dari 2 halaman

Ingin Kembali Tersenyum

Baik Zarco maupun KTM sama-sama menyadari bahwa kerja sama ini takkan berjalan baik bila dilanjutkan. Usai meminta pemutusan kontrak di Red Bull Ring, Austria, pada Sabtu (10/8/2019) lalu, Zarco akhirnya diberi restu oleh CEO KTM, Stefan Pierer.

"Saya benar-benar tahu tempat saya berada, dan ke mana saya ingin menuju. Saya punya pekerjaan terbaik di dunia. Tapi saya ingin tersenyum dan memperebutkan podium," ungkap pebalap Prancis berusia 29 tahun ini.

2 dari 2 halaman

Tak Mau Gaji Tinggi Jika Tak Kompetitif

Zarco pun tak memungkiri dirinya ingin bertahan di MotoGP, tapi juga realistis bahwa tak ada lagi tim yang tersedia musim depan. Di lain sisi, ia menyebut bertahan di KTM juga takkan membantunya keluar dari situasi sulit, meski dikabarkan mendapat gaji sebesar 2,2 juta euro per musim.

"Saya harus membuka pikiran untuk peluang lain, meski saat ini tak ada satu pun peluang karena semua pintu sudah tertutup. Tapi melanjutkan kerja sama dengan KTM hanya demi gaji yang baik berarti saya tak menghormati diri saya sendiri," tutupnya.

Saat ini, Zarco duduk di peringkat 17 pada klasemen pebalap dengan koleksi 22 poin. Ia terhitung baru sekali finis di posisi 10 besar, yakni di MotoGP Catalunya, Spanyol pada Juni lalu.

Sumber: L'equipe/Motosan