Joan Mir Ogah Disebut Kandidat Juara Sebelum Menangi Balapan

Joan Mir Ogah Disebut Kandidat Juara Sebelum Menangi Balapan
Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir (c) Suzuki

Bola.net - Rider Suzuki Ecstar, Joan Mir, menolak dianggap sebagai kandidat juara dunia MotoGP 2020 selama ia belum mampu merebut kemenangan, walau saat ini nyatanya ia hanya tertinggal empat poin dari Andra Dovizioso di puncak klasemen. Hal ini ia nyatakan via Crash.net, Kamis (24/9/2020) di Sirkuit Barcelona-Catalunya, Spanyol.

Dalam tujuh seri pertama musim ini, Mir memang sempat gagal finis di Seri Spanyol dan Ceko. Namun, dalam lima balapan lainnya ia selalu finis di posisi lima besar dan bahkan merebut tiga podium. Berkat hasil ini, kini ia tengah duduk di peringkat keempat pada klasemen, dan punya kans jadi juara.

Meski begitu, rider berusia 23 tahun ini menganggap dirinya belum sah disebut sebagai kandidat juara karena sampai saat ini belum mampu meraih kemenangan di kelas tertinggi. Menurut mir, wajib hukumnya meraih kemenangan sebelum fokus memburu gelar dunia.

1 dari 3 halaman

Usai Menang, Baru Pikirkan Gelar

"Saya tak merasa sebagai kandidat juara karena saya belum menang balapan. Saya sangat fokus memburu kemenangan perdana, karena demi jadi juara Anda harus bisa menang balapan. Jadi sangat penting untuk menang, dan kemudian barulah memikirkan gelar. Memang benar konsistensi kami oke, tapi saya masih belum menang," ujarnya.

Uniknya, juara dunia Moto3 2017 ini juga tak menyangka bisa bertarung di papan atas dalam menjalani musim keduanya di MotoGP. Pada awal musim, ia bahkan hanya mematok target masuk lima besar, namun kini nyatanya justru mengancam rider lain dalam perebutan gelar.

"Saya tak mengira akan ada di posisi ini. Tadinya saya hanya ingin memperebutkan podium, tapi kecepatan saya saat ini sama sekali tak saya duga pada awal musim. Mungkin peringkat lima besar lebih realistis, tapi nyatanya kami lebih kompetitif dan hasil kami lebih baik dari dugaan," ungkapnya.

2 dari 3 halaman

Konsistensi Adalah Kunci Penting

Musim 2020 pun diketahui sebagai salah satu musim balap paling sengit dalam sejarah MotoGP, karena terdapat enam pemenang dan 12 penghuni podium berbeda dalam tujuh seri pertama, dan 10 pembalap teratas di klasemen hanya berjarak 27 poin. Menurut Mir, ini karena tak satu pun rider bisa tampil konsisten.

"Musim ini fokus kami harus 100% tertuju pada konsistensi dan semua rider sudah tahu soal ini sejak awal musim, tapi tak satu pun dari kami bisa melakukannya. Tapi kami akhirnya menemukan konsistensi itu, dan saya puas atas jalannya empat balapan terakhir. Tapi masih ada banyak balapan tersisa, dan Barcelona bisa jadi kans bagus kami untuk melanjutkan tren ini," pungkas Mir.

Sumber: Crashnet