Joan Mir: Juara Bareng Suzuki Bagai Takdir, Sejarah Bagi 'Underdog'

Joan Mir: Juara Bareng Suzuki Bagai Takdir, Sejarah Bagi 'Underdog'
Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir (c) Suzuki

Bola.net - Joan Mir menyatakan gelar dunianya di MotoGP 2020 bersama Suzuki adalah potongan sejarah bagi para rider dan pabrikan 'underdog' dalam kejuaraan balap motor terakbar di dunia tersebut. Fakta ini pun membuatnya sangat bangga dan bahagia. Hal tersebut ia tulis dalam blog pribadinya di situs resmi tim, Sabtu (28/11/2020).

Mir memang bukan salah satu favorit juara pada awal musim ini, mengingat 2020 baru merupakan tahun keduanya di MotoGP. Di lain sisi, Suzuki juga pabrikan MotoGP dengan biaya balap terendah kedua setelah Aprilia, dan punya struktur organisasi yang minim jika dibandingkan Honda, Yamaha, Ducati, dan KTM.

Gelar ini pun jadi gelar dunia kedua Mir sejak menjuarai Moto3 2017, dan merupakan yang ketujuh bagi Suzuki di kelas para raja, sekaligus yang pertama sejak Kenny Roberts jr di GP500 pada 2000 lalu. Mir pun menyatakan, fakta bahwa ia dan Suzuki menjuarai MotoGP 2020 sudah bagaikan suratan takdir sejak awal.

1 dari 3 halaman

Bagaikan Ditakdirkan Juara Bersama

"Gelar ini sungguh spesial bagi saya dan tim, karena kami menggores sejarah. Gelar ini datang saat Suzuki ulang tahun ke-100, pada peringatan 60 tahun Suzuki turun di dunia balap, dan ini gelar pertama mereka dalam 20 tahun terakhir. Statistik ini sungguh impresif, bagi saya nyaris seperti takdir bisa terjadi pada saat yang tepat," tulis Mir.

Uniknya, sebelum memutuskan bergabung dengan Suzuki pada 2019, ia sempat dapat tawaran dari Repsol Honda demi jadi tandem Marc Marquez. Menurut Mir, jadi juara dengan Suzuki adalah tantangan yang lebih menarik, karena jika berhasil, maka prestasinya akan dinilai ikonik, seperti yang dilakukan Barry Sheene dan Kevin Schwantz.

"Inilah yang saya harapkan saat gabung Suzuki. Kala itu saya punya opsi lain, dan saya memikirkan pro dan kontranya. Saya memang tertarik pada Suzuki, tapi tiba-tiba saya berpikir, 'Kalau aku pergi ke Suzuki dan juara bareng mereka, pasti bakal menakjubkan, tak terlupakan, dan bersejarah!' Nyatanya, di sinilah kami, melakukan selebrasi potongan sejarah!" ujarnya.

2 dari 3 halaman

Berhasil Tantang Tim-Tim Besar

Kini, nama Mir pun bersanding tak hanya dengan Sheene, Schwantz, dan Roberts jr, melainkan juga dengan Marco Lucchinelli dan Franco Uncini. Rider Spanyol berusia 23 tahun ini pun mengaku tak bisa percaya bisa jadi juara, namun ia yakin prestasi ini tak bisa ia raih tanpa kerja keras Suzuki.

"Ketika melihat kata 'juara dunia' saya sangat berterima kasih atas apa yang telah dilakukan Suzuki untuk saya. Tak ada cara yang baik dalam mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada orang-orang yang telah mendukung saya ke puncak dunia," ungkap rider kelahiran Palma de Mallorca ini.

"Melihat wajah saya di antara semua juara dunia Suzuki adalah hal magis dan saya merasa sangat terhormat dan bangga. Suzuki Ecstar kini bagian dari sejarah, sejarah bagi pabrikan 'underdog' yang datang ke MotoGP demi menantang tim-tim terbesar, dan akhirnya... MENANG!" pungkas Mir.

Sumber: Suzuki Blog