Joan Mir: Andai Tak Menang, Saya Tetap Layak Juarai MotoGP 2020

Joan Mir: Andai Tak Menang, Saya Tetap Layak Juarai MotoGP 2020
Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir (c) Suzuki

Bola.net - Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir, sangat meyakini dirinya tetap merupakan rider yang paling layak menjadi juara dunia MotoGP 2020 andaipun ia tak meraih satu pun kemenangan. Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya dengan MotoGP.com, Rabu (3/12/2020).

Sebelum tiba di MotoGP Eropa di Valencia, Spanyol, Mir telah mengantongi enam podium dan telah mengambil alih puncak klasemen dari Fabio Quartararo. Namun, ia tak kunjung memenangi balapan, dan sempat dikhawatirkan akan mengulang torehan Emilio Alzamora.

Alzamora, yang kini merupakan manajer pribadi Marc dan Alex Marquez, memang dikenal sukses menjuarai GP125 1999, namun tanpa meraih satu pun kemenangan. Namun, Mir batal mengikuti jejak Alzamora, usai akhirnya meraih kemenangan perdana di Valencia kala itu.

1 dari 3 halaman

Jalannya Musim Terbagi Menjadi Dua

Jalannya Musim Terbagi Menjadi Dua

Joan Mir dan Fabio Quartararo (c) SRT

"Saya rasa, musim ini dibagi menjadi dua. Bagian pertama adalah saat saya mencoba mengejar ketertinggalan dari Fabio. Bagian kedua adalah saat saya memimpin dan pembalap lain justru mengejar saya," ungkap pembalap berusia 23 tahun asal Palma de Mallorca, Spanyol ini.

Mir mengaku, meski sangat lega akhirnya mencicipi kemenangan di kelas para raja, dirinya merasa tetap layak jadi juara andaipun ia tak menang di Valencia. Pasalnya, ia merupakan pembalap paling konsisten musim ini, ketika para rider sangat kesulitan melakukan hal serupa.

2 dari 3 halaman

Kemenangan Datang pada Saat yang Tepat

"Kami membuktikan bahwa kami sangat kuat dalam misi mengejar poin walau motor kami bukan yang tercepat. Kami bekerja sangat baik dalam mengendalikan tekanan yang ada, ketika rider lain justru kesulitan melakukan hal yang sama," tutur juara dunia Moto3 2017 ini.

Mir pun menyatakan bahwa kemenangannya datang pada saat yang tepat, yakni sepekan sebelum ia mengunci gelar di sirkuit yang sama. Menurutnya, kemenangannya kala itu merupakan bukti bahwa ia tak hanya konsisten, melainkan juga punya performa yang eksplosif.

"Tanpa kemenangan pun, gelar ini tetap layak saya raih. Kemenangan saya datang pada momen sempurna. Saat gelar mendekat, pada momen krusial itulah kami menunjukkan potensi yang sesungguhnya, dan balapan itulah yang menegaskan sayalah sang juara dunia," tutupnya.

Sumber: MotoGP