Jadi Tren di MotoGP, Winglet Resmi Dilarang di Moto2-Moto3

Jadi Tren di MotoGP, Winglet Resmi Dilarang di Moto2-Moto3
Motor Aspar Mahindra Moto3 milik Francesco Bagnaia dengan winglet di bagian fairing. (c) MCN
- Grand Prix Commission (GPC) yang beranggotakan Dorna Sports, Federasi Balap Motor Internasional (FIM), Asosiasi Tim Balap Internasional (IRTA) dan Asosiasi Konstruktor Balap Motor (MSMA) secara resmi mengumumkan larangan penggunaan perangkat aerodinamika tambahan seperti sayap atau winglet di Moto2 dan Moto3.


Belakangan ini, winglet memang menjadi tren di kelas MotoGP, dengan Ducati memperkenalkannya sejak awal tahun lalu. Bertujuan memperbaiki sektor aerodinamika, Ducati pun disusul oleh Yamaha dan Honda yang kini tengah mengembangkannya.


Dalam uji coba pramusim Moto2 di Sirkuit Losail, Qatar dia pekan lalu, pebalap CarXpert Interwetten, Dominique Aegerter terlihat menggunakan perangkat semacam winglet pada bagian ekor motor Kalex-nya, bertujuan menghasilkan turbulensi ketika melaju di lintasan lurus agar rival kesulitan memanfaatkan slipstream.

Dominique Aegerter dengan winglet pada ekor motor Kalex miliknya. (c) MCNDominique Aegerter dengan winglet pada ekor motor Kalex miliknya. (c) MCN

Dalam rilis resmi yang dilansir oleh MotoGP.com pada hari Selasa (22/3), larangan penggunaan winglet ini efektif berlaku sejak musim ini untuk Moto2, sementara larangan untuk Moto3 baru berlaku tahun depan.


Pernyataan GPC resmi MotoGP.com:

"Penggunaan sayap aerodinamika pada kedua kelas ini (Moto2 dan Moto3) akan dilarang. Untuk kelas Moto2, larangan ini efektif berlaku segera. Untuk kelas Moto3, di mana beberapa sayap aerodinamika tengah digunakan, larangan baru akan efektif berlaku sejak 2017." [initial]


  (mgp/mcn/kny)