Jadi Rider Tim Pabrikan Ducati, Petrucci Tak Temui Poin Negatif

Jadi Rider Tim Pabrikan Ducati, Petrucci Tak Temui Poin Negatif
Danilo Petrucci (c) Ducati

Bola.net - - Dengan pribadinya yang kocak, Danilo Petrucci menggambarkan hari pertamanya sebagai rider tim pabrikan Ducati Corse dengan kata 'sibuk'. Hal ini ia nyatakan mengingat begitu banyak wartawan menghadiri sesi media debrief-nya usai menjalani hari pertama uji coba pascamusim MotoGP Valencia, Spanyol pada Selasa (20/11).

Dalam uji coba ini, Petrucci memulai hari dengan Desmosedici GP18, motor yang ia pakai sepanjang musim ini bersama Alma Pramac Racing, barulah kemudian mengendarai Desmosedici GP19 yang akan ia kendarai tahun depan. Sayang, sesi ini mendapat kendala dari hujan yang turun, dan ia duduk di posisi delapan.

"Saya mengendarai motor lama selama setengah run, lalu setengahnya lagi dengan motor baru. Hal positifnya, motor baru kami tak terlalu berbeda dengan yang lama. Tak ada poin negatif, tapi kami hanya dua kali turun lintasan dan sungguh-sungguh sebentar. Saya nyaman di run terakhir, ini bagus," ungkap Petrux seperti yang dilansir Crash.net.

1 dari 2 halaman

Stabil Saat Keluar Tikungan

Pebalap asal Italia ini pun menyatakan bahwa GP19 lebih stabil saat keluar dari tikungan, hal yang selama ini menyulitkannya karena gaya balapnya yang agresif dan tubuhnya yang tinggi besar. "Soal setup, kami belum menyentuh apa pun. Ini salah satu masalah di beberapa balapan terakhir," ujarnya.

"Saya selalu mencoba mengubah sesuatu, tapi kali ini kami hanya fokus pada cara berkendara untuk memahami perbedaan kedua motor. Motor baru lebih baik, terutama stabilitas saat keluar tikungan. Ini masalah saya selama ini, gaya balap dan berat badan saya tak membantu untuk keluar tikungan dengan baik," lanjut Petrucci.

2 dari 2 halaman

Hari yang Mengharukan

Di luar hal teknis, Petrucci juga mengaku bahwa hari pertama uji coba ini sungguh mengharukan, mengingat ini hari pertamanya berstatus sebagai rider tim pabrikan. Rider 28 tahun ini menyatakan dirinya telah melalui perjalanan panjang dari arena Superstock menuju tim elite di MotoGP.

"Membela tim pabrikan menyenangkan, karena saya menjalani debut MotoGP dengan motor terbuncit di grid. Tahun demi tahun, saya mengalami peningkatan performa dan kini dapat motor terbaik. Ini membanggakan, apalagi bersama Ducati. Jadi saya harus meraih hasil sebaik mungkin. Membela tim pabrikan juga berarti Anda tak punya alasan. Anda harus tampil baik," pungkasnya.