Jack Miller: Rebut Gelar Dunia untuk Ducati Itu Tanggung Jawab Besar

Jack Miller: Rebut Gelar Dunia untuk Ducati Itu Tanggung Jawab Besar
Pembalap Ducati Lenovo Team, Jack Miller (c) Ducati Corse

Bola.net - Pembalap Ducati Lenovo Team, Jack Miller, mengaku punya tanggung jawab yang lebih besar menjelang MotoGP 2021. Kini membela tim pabrikan, tentu Miller sadar betul bahwa tugas utamanya adalah membawa pulang gelar dunia ke markas Ducati yang ada di Borgo Panigale, Bologna, Italia.

Seperti yang diketahui, Ducati belum lagi merebut gelar dunia sejak Casey Stoner meraihnya pada 2007. Berkali-kali mereka berganti pembalap papan atas demi mengulang prestasi ini, namun hanya mentok jadi runner up bersama Andrea Dovizioso pada 2017, 2018, dan 2019. Kini dengan skuad baru, harapan baru juga muncul.

Untuk pertama kalinya sejak 2003, yakni tahun debut mereka di MotoGP, Ducati menurunkan dua rider baru sekaligus di tim pabrikan mereka, yakni Miller dan Pecco Bagnaia. Juga untuk pertama kalinya sejak 2008, Ducati menurunkan dua pembalap muda, mengingat kedua ridernya baru berusia 26 dan 24 tahun.

1 dari 3 halaman

Diharapkan Ikuti Jejak Para Senior dari Australia

"Membela tim pabrikan Ducati memang target besar bagi seorang pembalap untuk diraih. Saya sendiri merasa masih harus mengerahkan lebih banyak hal, namun saya sangat bersemangat melihat nomor balap saya tertera pada motor tim ini. Sungguh menyenangkan," ujar Miller via YouTube Ducati, Selasa (9/2/2021).

Menurut sejarah, ada begitu banyak rider Australia yang selalu garang di atas Ducati, baik di MotoGP maupun WorldSBK. Selain Stoner di MotoGP, ada pula Troy Corser dan Troy Bayliss, yang sukses berkuasa di WorldSBK. Miller pun jadi merasa punya tugas besar dalam merebut gelar dunia seperti para seniornya.

"Saya akan punya tanggung jawab yang sangat besar, namun berada di dalam Keluarga Ducati selama tiga tahun terakhir merupakan perjalanan yang menakjubkan bagi saya. Berada di sini dengan mengenakan seragam dengan warna khas Ducati merupakan perasaan yang tak bisa digambarkan," ungkapnya.

2 dari 3 halaman

Percuma Bertalenta Jika Tak Kerja Keras

Tak diragukan lagi, sejak kedatangannya di ajang Grand Prix pada 2012, Miller disebut-sebut sebagai salah satu rider bertalenta. Namun, runner up Moto3 2014 ini mengakui, talenta takkan ada gunanya jika si pemilik tak mau bekerja keras dan memanfaatkan talentanya dengan baik.

"Sekadar punya talenta hebat jelas berbeda dengan apa yang bisa Anda lakukan dengan talenta itu. Ada banyak rider dari masa lalu yang tak bisa menunjukkan apa yang harusnya bisa disajikan talenta mereka," ungkap Miller, yang untuk tiga tahun beruntun bertandem dengan Bagnaia.

"Talenta adalah puzzle yang bakal menguntungkan jika dimiliki. Namun, Anda harus punya mentalitas yang tepat untuk memanfaatkan talenta itu agar bisa meraih target. Saya pun berharap memperbaiki momen buruk tahun lalu, tampil baik pada awal musim, dan melanjutkan progres sepanjang tahun," pungkasnya.

Sumber: Ducati Corse