Jack Miller: Ngeri, Tak Seharusnya Banyak Rider Muda Meninggal Dunia

Jack Miller: Ngeri, Tak Seharusnya Banyak Rider Muda Meninggal Dunia
Pembalap Ducati Lenovo Team, Jack Miller (c) Ducati Corse

Bola.net - Pembalap Ducati Lenovo Team MotoGP, Jack Miller, merasa emosional usai sepupu Maverick Vinales, Dean Berta Vinales, meninggal dunia dalam usia 15 tahun di Race 1 WorldSSP300 Jerez, Spanyol, Sabtu (25/9/2021). Menurutnya, mengerikan melihat Dean Berta menjadi rider remaja ketiga yang kehilangan nyawa pada 2021.

Dalam empat bulan terakhir, ada tiga rider muda yang meninggal dunia, yakni Jason Dupasquier (19 tahun), Hugo Millan (14), dan kini Dean Berta. Sebagai tambahan, Andrea Perez meninggal dunia dalam usia 14 tahun di CEV Moto3 2018, begitu juga rider Indonesia, Afridza Munandar, di Asia Talent Cup pada 2019 dalam usia 20 tahun.

Usai insiden yang terjadi pada Millan di Aragon pada akhir Juli, diskusi soal batasan usia untuk mengikuti ajang balap motor memanas di media sosial. Sayangnya, belum juga solusi nyata ditemukan untuk mencegah rider muda menghadapi risiko bahaya lebih besar, Dean Berta meninggal dunia di Jerez.

1 dari 2 halaman

Lebih dari Sekadar Buruk

Lebih dari Sekadar Buruk

Pembalap Vinales Racing Team, Dean Berta Vinales (c) WorldSBK.com

"Ini lebih dari sekadar buruk. Mengerikan melihat apa yang terjadi tahun ini, begitu banyak nyawa rider muda yang hilang. Melihat apa yang terjadi pada Dean beberapa hari lalu... Ia lahir pada 2006, belum lama. Anak yang malang, belum menjalani hidup sepenuhnya, dan ini sangat disayangkan," ujar Miller via Crash.net, Kamis (30/9/2021).

Dean Berta diketahui terlibat kecelakaan dengan beberapa rider muda lainnya, salah satunya Harry Khouri, kawan Miller sendiri. "Saya juga kenal salah satu rider muda Australia yang tinggal di Andorra terlibat dalam insiden itu, Harry Khouri, dan ia sangat sedih soal ini. Insiden ini jelas memengaruhi anak-anak muda ini," tuturnya.

"Selama kita tak menghentikan anak muda untuk balapan, yang saya rasa bukan jalan terbaik, karena pada akhirnya balapan adalah hal yang mereka suka, mereka tahu risikonya selalu ada, tak banyak hal yang bisa Anda lakukan kecuali membuat balapan lebih aman," lanjut pembalap berusia 26 tahun ini.

2 dari 2 halaman

Muak Terus-terusan Ikut Sesi Mengheningkan Cipta

Miller sendiri mengakui, mencari solusi demi memperbaiki tingkat keselamatan tak bisa dilakukan dalam sekejap. Namun, tentunya harus ada perombakan besar pada regulasi. "Saya rasa harus ada perubahan besar yang harus dilakukan pada tingkat keselamatan, melihat bagaimana jalannya balapan. Tahun ini khususnya, sungguh buruk, ini tak bisa terus-terusan terjadi," ujarnya.

"Kita tak boleh mendapati tiga rider muda dalam waktu tak sampai sembilan bulan kehilangan nyawa. Ini mengerikan. Saya rasa saya mewakili semua orang ketika saya bilang saya muak dan lelah harus ikut sesi mengheningkan cipta untuk anak-anak yang masih sangat muda. Ini sungguh buruk. Ini tak bisa terus terjadi, tidak boleh. Sesuatu harus dilakukan," pungkasnya.

Maverick Vinales, yang membela Aprilia Racing Team Gresini, memutuskan absen dari MotoGP Austin di Circuit of The Americas, Texas, akhir pekan ini. Top Gun mengaku belum bisa mengembalikan konsentrasinya karena masih berduka atas tewasnya Dean Berta. Ia mengambil keputusan ini secara mendadak, ketika sudah tiba di Houston pada Rabu (29/9/2021).

Sumber: Crashnet