Jack Miller: Kejayaan Casey Stoner di Ducati Takkan Bisa Diulang

Jack Miller: Kejayaan Casey Stoner di Ducati Takkan Bisa Diulang
Casey Stoner dan Jack Miller (c) Ducati Corse

Bola.net - Pembalap Ducati Lenovo Team, Jack Miller, paham betul dirinya tengah memikul ekspektasi besar dari banyak orang menjelang MotoGP 2021 yang dimulai di Losail, Qatar, akhir pekan ini. Namun, ia meyakini tak seharusnya ia dibanding-bandingkan dengan Casey Stoner.

Miller memang menjadi pembalap Australia ketiga yang membela tim pabrikan Ducati, yakni setelah Troy Bayliss (2003) dan Stoner (2007-2010). Stoner sampai saat ini juga masih merupakan satu-satunya rider yang mampu mempersembahkan gelar dunia kepada Ducati, yakni pada 2007 lalu.

Kala itu, Stoner tengah menjalani tahun keduanya di MotoGP. Ia langsung tampil dominan, meraih 14 podium yang 10 di antaranya merupakan kemenangan. Sampai sekarang, raihannya belum bisa diulang siapa pun di Ducati, sekalipun Andrea Dovizioso yang selama delapan tahun terakhir menjadi rider utama Tim Merah.

1 dari 3 halaman

Kerap Dapat Pesan dari Casey Stoner

Kerap Dapat Pesan dari Casey Stoner

Pembalap Ducati Lenovo Team, Jack Miller (c) Ducati Corse

Melihat kesuksesan Stoner ini, banyak pihak jadi menaruh harapan besar pada Miller, yang uniknya kerap berkomunikasi dengan dua kali juara dunia MotoGP itu. Stoner kerap memberikan banyak nasihat, terutama soal gaya balap. Namun, Miller sendiri ogah bermimpi kelewat tinggi untuk menyamai prestasi Stoner

"Dari tahun ke tahun, saya selalu dapat pesan darinya. Namun, membandingkan saya dengan Casey jelas sangat salah. Apa yang ia lakukan pada 2007 jelas hal yang spektakuler dan saya rasa itu takkan bisa diulang," ungkap Miller kepada Crash.net pada Kamis (25/3/2021).

Rider berusia 26 tahun ini juga sadar sorotan publik tengah mengarah padanya, apalagi ia berhasil jadi pembalap tercepat dalam uji coba Qatar pada 6-12 Maret lalu. Miller pun tak mau menganggap dirinya sebagai kandidat juara dunia, karena sudah lama sekali sejak ia jadi unggulan.

2 dari 3 halaman

Bagai Kembali ke Moto3 2014

Miller pun terakhir kali mengalami situasi macam ini di Moto3 2014, saat ia bertarung melawan Alex Marquez. "Pertama kali saya jadi favorit juara adalah di Moto3 bersama Red Bull KTM (Ajo). Sebelumnya saya tak pernah podium atau menang. Kini, saya sudah lebih tua dan bijak ketimbang dulu, dan saya merasa siap," tutur The Thriller.

Musim 2021 pun akan jadi tahun ketujuh Miller berlaga di kelas para raja. Sudah jauh lebih berpengalaman, ia pun mengaku sudah bisa memahami cara kerja para rivalnya. Alhasil, ia pun berharap bisa memanfaatkan pengalaman ini sebaik mungkin. Namun, ia tak mau sesumbar.

"Saya mengenal semua pembalap dengan cukup baik, kecuali para debutan, walau dulu saya juga pernah balapan dengan mereka. Saya merasa siap, namun kita lihat saja nanti. Tahun lalu musim balap terasa sangat panjang, dan musim ini jauh lebih panjang lagi," tutupnya.

Sumber: Crashnet