Jack Miller: Doohan atau Stoner? Saya Lebih Mirip Gardner

Jack Miller: Doohan atau Stoner? Saya Lebih Mirip Gardner
Pebalap Pramac Racing, Jack Miller (c) Pramac Racing

Bola.net - Pebalap Pramac Racing, Jack Miller, belakangan ini menjadi buah bibir utama di paddock MotoGP usai resmi akan bergabung dengan Ducati Team di MotoGP 2021, mengikuti jejak dua kali juara dunia, Casey Stoner yang pernah membela tim yang sama pada 2007-2010.

Selain digadang-gadang mengikuti kesuksesan Stoner, Miller juga diharapkan bisa mengikuti keberhasilan dua legenda MotoGP asal Australia lainnya yang juga sukses merebut gelar dunia GP500 pada masanya, yakni Wayne Gardner dan Mick Doohan.

Meski jenjang kariernya mirip Stoner, Miller kepada podcast MotoGP Roundtable mengaku tak menganggap dirinya mirip dengan sosok yang juga eks pebalap Repsol Honda tersebut. Ia juga tak menganggap dirinya mirip Doohan yang merupakan lima kali juara dunia.

1 dari 3 halaman

Ingin Punya Kombinasi Ketiganya

Ingin Punya Kombinasi Ketiganya

Pebalap Pramac Racing, Jack Miller (c) Pramac Racing

Rider berusia 25 tahun ini pun meyakini dirinya lebih mirip Gardner, rider agresif yang juga merupakan juara dunia GP500 1987. Miller memang diketahui sangat mengidolakan Gardner, meski Gardner pensiun pada 1992, tiga tahun sebelum Miller lahir.

"Mungkin saya justru lebih mirip dengan Wayne, karena gaya balap kami lebih agresif. Tapi tentu saya ingin dapat kombinasi dari mereka semua, yakni konsistensi dan kemampuan mendominasi yang dimiliki Mick, teknik berkendara Casey, serta agresi dan semangat Wayne," ujarnya seperti yang dikutip Moto.it.

2 dari 3 halaman

Tak Masalah Lewatkan Moto2

Dalam wawancara yang sama, Miller juga mengisahkan awal kariernya di MotoGP, di mana ia melompat langsung dari Moto3 pada 2015 lalu. Miller mengaku performanya belum terlalu konsisten meski sudah lima musim turun di kelas tertinggi, namun ia yakin ini bukan karena ia melewatkan kelas Moto2.

"Tahun pertama dengan Honda Open memang tak positif. Ada banyak hal yang saya alami. Motor itu tertinggal dari lainnya. Pada tahun terakhir saya di Honda, memang ada kemajuan, tapi semua orang yang pakai Honda memang kesulitan, seperti Morbidelli, Rabat dan Luthi. Meski begitu, saya tak merasa Moto2 bisa memberi saya pengalaman yang sama baiknya," pungkasnya.