Insiden MotoGP Aragon Panaskan Persaingan Internal Pramac

Insiden MotoGP Aragon Panaskan Persaingan Internal Pramac
Scott Redding dan Danilo Petrucci (c) Pramac Racing
- Manajer Tim Octo Pramac Yakhnich, Francesco Guidotti menyatakan insiden kontroversial Scott Redding dan Danilo Petrucci di MotoGP Aragon, Spanyol dua pekan lalu akan mempengaruhi persaingan internal mereka, yakni soal siapa yang akan mendapatkan Desmosedici GP17 tahun depan.


Dalam balapan tersebut, Petrucci yang mengalami masalah engine braking menyenggol Redding pada lap pertama. Petrucci pun mendapat hukuman ride through dan finis ke-17, sementara Redding yang terjatuh harus puas finis ke-19. Usai balap, Redding pun marah besar pada Petrucci.


"Insiden itu adalah kesalahan Danilo. Dalam kasus ini, sangat adil memperhitungkan posisi Scott pada lap pertama, yakni ketika ia keluar lintasan. Saat itu Scott ada di posisi kesembilan, jadi menurut kami ia dapat delapan poin, sementara Danilo dapat nol. Ini ide saya dan saya mengambil keputusan ini bersama Ducati. Ini adalah cara terbaik," ujarnya kepada MCN.


Insiden ini pun memicu persaingan yang lebih sengit antara keduanya demi GP17, motor pabrikan yang juga akan digunakan Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso tahun depan. Guidotti menjelaskan jumlah poin di akhir musim akan menentukan siapa yang akan mendapatkan GP17, namun perilaku di lintasan juga menjadi faktor penting.


"Hanya ada satu motor pabrikan untuk tim kami tahun depan, jadi kami harus membiarkan pebalap kami bersaing mendapatkannya. Tapi jika pebalap kami tak bisa mengendalikan situasi sebagai tandem, maka kamilah yang akan mengambil keputusan. Saya sudah mengatakan konsep ini kepada Danilo dan Scott sejak awal," tutup Guidotti. [initial]


 (mcn/kny)