
Bola.net - Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, seolah sudah muak atas kritikan dan komentar negatif soal rivalitasnya dengan Valentino Rossi, hingga hal ini memberinya motivasi ekstra dalam meraih kemenangan di kandang The Doctor, MotoGP Misano, San Marino, pada Minggu (15/9/2019).
Marquez dan Rossi diketahui kembali bersitegang pada sesi Kualifikasi 2 (Q2), Sabtu (14/9/2019), saat keduanya saling salip pada lap terakhir. Kedua rider sama-sama merasa lapnya dirusak oleh satu sama lain, namun berada di 'rumah' Rossi, Marquez pun menghadapi 'musuh' yang lebih banyak.
"Saya selalu sangat termotivasi, tapi jelas saat seseorang bermain-main dengan Anda, Anda bakal punya motivasi ekstra. Saya tahu, soal bicara lewat mikrofon, saya akan selalu kalah dalam permainan ini, tapi lain cerita saat di trek. Kemarin, seseorang membangunkan saya, dan cara terbaik adalah bicara di trek," ujar Marquez seperti yang dilansir Crash.net.
Advertisement
Puas Menang Usai Kalah di Austria dan Inggris
Rasa puas Marquez dalam meraih kemenangan di Misano pun tergambar dengan jelas lewat selebrasi yang ia lakukan di parc ferme bersama anggota timnya. Rider 26 tahun ini pun mengaku sempat ditenangkan oleh timnya, namun tak memungkiri bahwa kemenangan ini sangat berarti.
Tak hanya berhasil menang di kandang Rossi, ia juga berhasil menang usai dikalahkan Andrea Dovizioso di Red Bull Ring dan Alex Rins di Silverstone tepat di tikungan terakhir. Atas alasan ini, mengalahkan Fabio Quartararo di lap terakhir juga sangat berarti bagi Marquez.
"Anda lihat cara saya merayakan kemenangan, dan pertama-tama, saya manusia biasa, dan tim saya mencoba membuat saya tenang dan fokus pada gelar. Tapi di dua balapan terakhir saya kalah di tikungan terakhir, dan ini tak baik bagi saya," ungkap tujuh kali juara dunia tersebut.
Buntuti Quartararo Strategi Termudah
Marquez juga mengaku punya strategi yang cukup berbeda di Misano kali ini. Paham bahwa ia mengalami pekan balap yang sulit, ia pun memilih membuntuti Quartararo yang punya ritme balap paling menjanjikan. Usai menempel selama 25 lap, strategi ini pun akhirnya membuahkan hasil manis.
"Hal termudah adalah membuntuti Fabio di lap-lap terakhir, dan ia memang lebih cepat dari saya. Saya bisa saja finis kedua, tapi itu bukan gaya saya. Saya cukup percaya diri untuk mencoba. Saya tahu, jika saya kalah, maka orang-orang akan komentar lagi. Tapi saya tak peduli. Ini cara terbaik menghadapi pertarungan face-to-face," tutupnya.
Menjelang MotoGP Aragon, Spanyol, akhir pekan nanti, Marquez makin kokoh di puncak klasemen pebalap dengan koleksi 275 poin, unggul 93 poin atas rider Ducati Team, Andrea Dovizioso, di peringkat kedua.
Sumber: Crash.net
Baca Juga:
- Quartararo Senang Sengit Lawan Marquez Meski Gagal Menang
- Marquez: Quartararo Rider Terbaik, Bisa Juarai MotoGP 2020
- Klasemen Sementara MotoGP 2019 Usai Seri Misano, San Marino
- Hasil Balap MotoGP Misano: Marquez Bekuk Quartararo di Lap Terakhir
- Klasemen Sementara Moto2 2019 Usai Seri Misano, San Marino
- Hasil Balap Moto2 Misano: Augusto Fernandez Bekuk Fabio di Giannantonio
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 14 September 2019 22:40
Marc Marquez Beberkan Kronologi Insiden dengan Valentino Rossi di Q2 Misano
-
Open Play 14 September 2019 16:30
Galeri Foto: Helm Spesial Valentino Rossi di Misano Terinspirasi Makanan
-
Otomotif 13 September 2019 17:15
-
Otomotif 13 September 2019 10:30
-
Otomotif 13 September 2019 09:40
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 12:29
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 12:15
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 12:01
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 11:56
-
Otomotif 20 Maret 2025 11:48
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 11:45
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...