Inilah Lima Persamaan Jack Miller dan Casey Stoner

Inilah Lima Persamaan Jack Miller dan Casey Stoner
Casey Stoner dan Jack Miller (c) AFP
- Jika Marc Marquez kerap disebut-sebut sebagai The Next Valentino Rossi, maka siapakah The Next Casey Stoner? Pertanyaan tersebut pun diyakini tak perlu banyak waktu untuk dijawab bila menilik pebalap muda asal Australia, Jack Miller.


Nama Miller menjadi topik panas di paddock MotoGP saat ia sukses menjalani musim 2014 dengan baik di Moto3, mengakhiri musim sebagai runner up dengan ketertinggalan tiga poin saja dari Alex Marquez, adik kandung Marc Marquez.


Dari Moto3, Miller juga menjadi kontroversi setelah ia memutuskan untuk langsung melompat ke MotoGP tanpa turun di Moto2 lebih dulu. Keputusan ini membuatnya turun di MotoGP 2015 dengan motor Open Honda RC213V-RS. Pada musim 2016, pebalap berusia 20 tahun inipun akan mengendarai motor pabrikan RC213V di bawah bendera Estrella Galicia 0.0 Marc VDS Honda.


Dari semua sepak terjangnya di dunia balap motor, Miller pun diharapkan menjadi penerus Stoner, juara dunia MotoGP 2007 dan 2011. Stoner sendiri telah pensiun dari MotoGP pada akhir 2012 dan menjabat sebagai test rider. Setelah menjadi test rider Honda selama tiga tahun, mulai musim ini ia mendapat jabatan serupa dari Ducati.


Nah, faktor apa saja sih yang membuat Miller digadang-gadang sebagai The Next Stoner, Bolaneters? Simak yang berikut ini yuk! (bola/kny)

1 dari 5 halaman

Dirt Bike

Dirt Bike

Sama-sama berlatar belakang dirt bike maupun motocross. Keduanya juga lahir dan tumbuh di wilayah peternakan dan pertanian keluarga di Queensland.

Stoner menjalani balapan perdananya dalam usia empat tahun di sebuah kejuaraan dirt track di Gold Coast, Australia. Dalam rentang usia 6-14 tahun, Stoner sukses meraih 70 gelar nasional.

Dalam usia delapan tahun, Miller sukses menjadi juara Australian Dirt Bike pada tahun 2003. Pada tahun 2005, 2006 dan 2007 ia sukses memenangkan lima gelar dari berbagai kejuaraan dirt bike dan motocross.
2 dari 5 halaman

Dukungan Keluarga

Dukungan Keluarga

Keluarga keduanya sama-sama memberikan pengobanan besar demi membantu mereka meraih ambisi sebagai pebalap motor profesional.

Stoner mendapat dukungan penuh dari keluarganya, yakni ayah, ibu dan kakak perempuannya. Demi mewujudkan impian Stoner menjadi pebalap motor profesional, mereka menjual sebagian besar properti yang ada di Australia demi pindah ke Inggris, negara yang dinilai bisa membantu karir Stoner.

Sama seperti Stoner, Miller mendapatkan dukungan dari ayah, ibu, kakak lelaki dan adik perempuannya. Miller dan sang ayah kerap bepergian ke Eropa demi mengikuti berbagai kejuaraan dan berjauhan dengan anggota keluarga lainnya. Demi membiayai karir balap Miller, kedua orang tuanya pun sempat menggadaikan rumah mereka di Australia.
3 dari 5 halaman

Pindah ke Eropa

Pindah ke Eropa

Sama-sama pindah ke Eropa di usia muda, Miller pada usia 15, sementara Stoner 14 tahun demi meraih impian di dunia balap motor.

Dalam usia 14 tahun, Stoner dan orang tuanya sepakat bahwa ia sudah siap beralih dari dunia motocross ke dunia road racing. Mereka pun pindah ke Inggris, di mana kala itu usia legal untuk turun di dunia balapan adalah 14 tahun.

Miller benar-benar pindah ke Eropa pada tahun 2011, di mana ia membalap di Kejuaraan Nasional Jerman (IDM) 125cc. Prestasi gemilangnya di sana membawanya turun di Moto3 pada tahun 2012 bersama Caretta Technology.
4 dari 5 halaman

LCR Honda

LCR Honda

Sama-sama membela LCR Honda ketika menjalani debut di MotoGP, yakni Stoner pada tahun 2006, sementara Miller pada tahun 2015.

Setelah menjadi runner up GP250 2005 di belakang Dani Pedrosa, Stoner naik ke MotoGP pada tahun 2006 bersama LCR Honda di atas motor 990cc RC211V. Ia menjalani debut balapan di Jerez, Spanyol, di mana ia start dari posisi ke-15 dan dengan sukses finis keenam.

Usai merebut posisi runner up di Moto3 2014, Miller secara kontroversial melompat langsung ke MotoGP dengan menandatangani kontrak berdurasi tiga tahun dengan Honda. Meski begitu ia tak langsung mendapatkan motor pabrikan dan sekadar mengendarai motor Open RC213V-RS. Menjalani debutnya di Losail, Qatar, Miller start dari posisi ke-22 dan gagal finis.
5 dari 5 halaman

Para Mentor

Para Mentor

Sama-sama diorbitkan oleh Alberto Puig sebagai mentor, dan dibimbing oleh Cristian Gabbarini sebagai kepala mekanik.

Seperti Dani Pedrosa dan Toni Elias, Stoner diorbitkan oleh pengamat balap sekaligus mantan pebalap Grand Prix, Alberto Puig. Puig yang merupakan mentor pribadi Pedrosa punya hubungan dekat dengan Honda. Berkat hal ini pula Puig mempromosikan Miller kepada Honda hingga akhirnya mendapatkan kontrak MotoGP berdurasi tiga tahun.

Saat membela LCR Honda, Stoner digandengkan dengan Cristian Gabbarini sebagai kepala mekaniknya. Gabbarini bahkan mengikuti langkah Stoner hijrah ke Ducati pada 2007. Pada 2011, Stoner membela Repsol Honda hingga pensiun pada akhir 2012. Kerjasama yang berlanjut antara Gabbarini dan Honda inipun menuntunnya kembali menjabat sebagai kepala mekanik Miller di LCR Honda.