'Ingin Juara Dunia, Alex Rins Harus Contoh Maverick Vinales'

'Ingin Juara Dunia, Alex Rins Harus Contoh Maverick Vinales'
Alex Rins (c) AFP
- Maverick Vinales memang tak menyandang status juara dunia Moto2, namun pimpinan tim Paginas Amarillas HP 40, Sito Pons ingin pebalapnya saat ini, Alex Rins mencontoh etos kerja dan mentalitas pebalap Suzuki Ecstar MotoGP tersebut. Pons mengaku Rins lebih sulit 'diatur' ketimbang Vinales, yang ia naungi pada musim 2014 lalu.


Kepada Speedweek, Pons menyatakan talenta Vinales dan Rins sama hebatnya. Hanya saja, talenta Vinales datang lebih alami, ketimbang Rins harus bekerja lebih keras. Pria asal Spanyol ini juga menegaskan bahwa Rins yang masih berusia 20 tahun harus mulai berhenti bermain-main dengan media sosial dan fokus pada impiannya menjadi juara dunia.


Saat ini, Rins berada di peringkat kedua pada klasemen pebalap dengan 126 poin, tertinggal 25 poin dari rider Ajo Motorsport, Johann Zarco di puncak. Dengan koleksi empat podium, termasuk dua kemenangan, Rins juga tengah dikejar-kejar oleh rider Federal Oil Gresini, Sam Lowes yang hanya tertinggal empat poin darinya.

Maverick Vinales (c) Suzuki RacingMaverick Vinales (c) Suzuki Racing

"Mack dan Alex sama-sama hebat, hanya saja Mack lebih natural, dan Alex butuh lebih banyak usaha. Alex harus lebih fokus. Saya sudah mencoba menjelaskan situasinya. Ia hanya punya satu rival berat, dan ia adalah Johann Zarco. Alex harus terus memikirkan Johann. Saya berkata padanya bahwa Twitter dan kacamata adalah hal-hal tak masuk akal," tutur Pons.


"Bila ia ingin menjadi juara, maka Johann harus menjadi orang pertama yang harus ia pikirkan di pagi hari dan saat latihan. Ini adalah satu-satunya cara agar ia menjadi juara dunia. Mack saja tahu soal ini. Ketika tiba di sirkuit, Mack akan tahu apa yang harus ia lakukan. Mack tak akan memikirkan hal selain cara untuk bekerja dengan baik," tambahnya.


Mantan pebalap Grand Prix ini juga yakin Rins harus mengubah mentalitas, apalagi ia akan naik ke MotoGP tahun depan. "Alex harus memutuskan apa yang benar-benar ia inginkan. Ia punya peluang juara. Terserah apakah ia ingin mewujudkan hal ini. Secara psikis, ia merasa sangat kuat, tapi ini soal cara membuka matanya dan menunjukkan bahwa ia masih punya rival yang lebih kuat darinya," tutup Pons. [initial]


 (sw/kny)