Iannone Sebut Ban Depan Biang Keladi Kegagalan di Ceko

Iannone Sebut Ban Depan Biang Keladi Kegagalan di Ceko
Andrea Iannone (c) Ducati
- Pebalap tim pabrikan Ducati Corse, Andrea Iannone menyatakan bahwa hancurnya ban depan lunak merupakan penyebab utama mengapa dirinya tak mampu mempertahankan posisi terdepan sampai finis di MotoGP Ceko akhir pekan lalu. Akibatnya, ia harus puas finis kedelapan.


Setelah memenangi MotoGP Austria, Iannone tampil kuat selama sesi latihan dan menjadi favorit pemenang di Brno. Ia memimpin jalannya balap dalam periode yang cukup lama, namun ketika balapan menyisakan tujuh lap, ban depan lunaknya mulai hancur dan harus rela tersalip para lawan.


"Saya kecewa atas jalannya balap, karena saya yakin kami punya potensi tinggi. Saya tak terlalu ngotot di awal balap karena ingin mengamankan ban, bahkan saya masih memimpin saat tersisa tujuh lap. Sayangnya setelah itu sulit mengontrol situasi karena ban depan hancur," ujarnya kepada Crash.net.


"Ban lunak bukan pilihan buruk, sayangnya lintasan tak cukup basah. Dovizioso, Redding dan Lorenzo punya masalah yang sama, dan terjadi lebih dulu ketimbang saya, mungkin karena mereka sudah ngotot sejak awal. Sementara saya bisa 'menghemat' dan punya jarak yang cukup besar," lanjutnya.


Seperti kebanyakan pebalap yang memilih ban lunak, Iannone sempat yakin akan terjadi flag-to-flag di pertengahan balap. Nyatanya lintasan Brno tak cepat mengering, dan hanya beberapa rider yang mengganti motor. Meski begitu, The Maniac yakin ada pelajaran yang bisa ia petik dari balapan ini.


"Saya memilih ban lunak karena saya yakin bakal ganti motor di paruh kedua balapan, nyatanya lintasan tak cepat kering. Ban belakang lunak juga tak masalah, hanya saja ban depannya hancur. Kami belajar banyak dan lain kali kami akan lebih baik. Saya puas lebih nyaman di kondisi basah, dan lebih baik ketimbang di Sachsenring," tutupnya. [initial]


 (cn/kny)