Honda: Mau Terus Belajar, Bukti Marc Marquez Rendah Hati

Honda: Mau Terus Belajar, Bukti Marc Marquez Rendah Hati
Marc Marquez (c) HRC

Bola.net - - Selama ini, Alberto Puig dikenal sebagai mentor Dani Pedrosa, namun tahun ini ia berkesempatan bekerja dengan Marc Marquez, usai ditunjuk sebagai manajer tim Repsol Honda. Meski baru satu musim bekerja sama, Puig dibuat takjub oleh Marquez, tak hanya soal talenta dan performanya, melainkan juga kerendahan hatinya.

Puig tak memungkiri fakta bahwa Marquez merupakan pebalap yang sangat agresif di lintasan, namun menyebut rider 25 tahun tersebut memiliki kemauan untuk berubah. Ia menyatakan bahwa Marquez sangat terbuka dalam menerima saran dan nasihat orang-orang di sekitarnya, dan menurutnya, ini bukti bahwa Marquez tidak sok bintang.

"Marc muda sungguh liar di atas motor, tapi kini ia lebih dewasa dan berpengalaman. Marc bukan superstar, tak pernah berpura-pura menjadi orang lain. Ia punya kerendahan hati dan rasa penasaran untuk mendengar, belajar dan menghormati. Di atas motor, ia adalah 'pembunuh nyata', tapi begitulah seharusnya," ujar Puig kepada La Vanguardia.

1 dari 2 halaman

Bukan Sekadar Keberuntungan

Bukan Sekadar Keberuntungan

Alberto Puig dan Marc Marquez (c) HRC

Puig juga menyatakan bahwa kemauan Marquez untuk belajar telah terbukti nyata dari aksi-aksi 'save' menakjubkan yang ia lakukan selama beberapa tahun terakhir, di mana sang tujuh kali juara dunia berhasil menyelamatkan diri dari kecelakaan, menahan tubuh dan motornya dengan siku dan lututnya.

"Ia seperti mesin yang diprogram untuk tampil habis-habisan. Ia belajar menyelamatkan diri dari kecelakaan dengan siku dan lututnya, mengambil risiko lebih besar dibanding yang lain, jadi saya tak yakin itu sekadar keberuntungan. Ia mencoba memahami apa yang harus dilakukan di setiap momen, itulah alasan ia merupakan yang terbaik," tutur Puig.

2 dari 2 halaman

Sulit Tanpa Marquez

Puig pun meyakini bahwa keberhasilan Honda meraih gelar 'Triple Crown' musim ini bukanlah berkat kepemimpinannya, melainkan berkat Marquez yang bertalenta dan mau bekerja keras, serta anggota tim Repsol Honda yang kompak dan berkompeten.

"Saya melihat seorang rider fenomenal meraih gelar, dibantu sekelompok orang yang tak melakukan kesalahan apa pun. Tapi jika Anda tak punya pebalap seperti Marc, situasinya bakal sangat rumit. Kinerja kami cukup mudah, tepat, transparan dan dinamis," pungkas Puig.