Honda Masih Ngeyel Salahkan Michelin Soal Mandalika, Tuduh Ogah Ngaku Khilaf

Honda Masih Ngeyel Salahkan Michelin Soal Mandalika, Tuduh Ogah Ngaku Khilaf
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez (c) Honda Racing Corporation

Bola.net - Perseteruan antara Repsol Honda dan Michelin sebagai buntut dari MotoGP Mandalika, 18-20 Maret 2022 lalu masih berlanjut. Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig, kembali mengecam Manajer Motorsport Michelin, Piero Taramasso, yang ia sebut kelewat sensitif ketika suatu pihak mengkritik performa ban yang mereka sajikan.

Sepanjang pekan balap di Mandalika, Marc Marquez mengalami empat kecelakaan parah. Dalam kolom Track Report di situs resmi Honda Racing, Senin (21/3/2022), Puig mengaku yakin kesialan timnya diakibatkan Michelin membawa casing ban yang lebih keras dari yang disediakan dalam tes pramusim pada Februari lalu, yakni casing yang tak lagi dipakai sejak Seri Thailand 2018.

"Perasaan kami sama sekali tidak baik. Pertama, Marc mengalami banyak kecelakaan dan tak bisa balapan. Kedua, dalam tes pramusim, kami sangat cepat dan Michelin tiba-tiba mengubah bannya. Alhasil, motor kami jadi benar-benar berubah pula. Kami tak paham apa yang terjadi, dan kami akan diskusi mendalam dengan Michelin soal situasi ban," ujar Puig.

Lewat GPOne, Selasa (22/3/2022), Taramasso mengaku kaget mendengar kata-kata Puig, yang ia sebut bahkan tak hadir dalam tes pramusim di Mandalika sehingga ia tak memahami elemen-elemen yang jadi alasan pihaknya membawa ban berbeda. Taramasso mengaku sudah mencoba menjelaskan situasinya secara menyeluruh.

1 dari 2 halaman

Tim dan Pembalap Lain Tak Mengeluh

Alberto Puig (c) Honda GlobalAlberto Puig (c) Honda Global

"Saya terkejut. Saya mencoba memberi Alberto semua elemen yang mungkin tidak ia ketahui. Staf teknis semua tim dan mayoritas pembalap memahaminya, dan tak ada orang lain yang mengeluh. Jadi, saya kaget ia satu-satunya orang yang tak memahami motivasi perubahan ban di antara tes dan pekan balap," ungkap Taramasso.

Taramasso menyebut seluruh tim dan rider sepakat ban yang disediakan di Mandalika harus mengutamakan keselamatan alih-alih performa, mengingat sebagian treknya baru diaspal ulang. Mereka paham komponen ban yang dipakai dalam tes takkan tahan dalam jarak balap. Bahkan, balapan diperpendek dari 27 ke 20 lap saja.

"Satu-satunya solusi teknis adalah casing, yang kami pakai pada 2017 dan 2018, dikombinasikan dengan komponen dari tes. Casing ini menurunkan suhu ban sebanyak 15-20 derajat, karena suhu aspal (Mandalika) mencapai 60 derajat dan kami tak pernah lihat suhu setinggi itu di Sepang. Semua orang menyadari ini, jadi aneh ada yang tak paham atau tak mau paham," keluh Taramasso.

"Saya kaget. Beberapa rider (merujuk pada Pol Espargaro) bahkan menyebut 'ban dari 2018' berarti disimpan di gudang selama empat tahun. Butuh imajinasi tinggi untuk berkata begitu, padahal ban-ban ini diproduksi usai tes. Kami juga sudah menganalisa data kecelakaan (Marquez) dan saya bisa menyingkirkan kemungkinan bahwa itu disebabkan ban," tutupnya.

2 dari 2 halaman

Tak Terima Honda Dianggap Tak Bisa Adaptasi

Tak Terima Honda Dianggap Tak Bisa Adaptasi

Pembalap Repsol Honda, Pol Espargaro (c) Honda Racing Corporation

Lewat Autosport, Senin (28/3/2022), Puig pun kembali menanggapi pernyataan Taramasso. Ia menyebut Taramasso berlebihan dalam menyikapi kolom Track Report-nya, dan menyatakan bahwa penjelasan Taramasso 'tidak perlu'. Puig bahkan menuduh Taramasso telah menyebut Honda tak bisa beradaptasi pada ban Michelin.

"Honda telah beradaptasi pada banyak perubahan teknis, termasuk berbagai regulasi, ban, mesin, dan kelas berbeda sejak awal partisipasi mereka pada 1966. Honda juga perusahaan paling awet dan sukses di GP dengan 25 gelar konstruktor dan 21 gelar pembalap di kelas tertinggi. Apa ini artinya kami tak tahu cara adaptasi? Ini pertama kali saya mendengar hal macam ini," ungkap Puig.

"Tuan Taramasso tampaknya punya mentalitas bahwa setiap kali seseorang bicara langsung soal bannya, ia menjadi hipersensitif, tak mau mengakui kesalahan apa pun dari pihaknya, dan ini, menurut saya salah dan terlalu radikal. Padahal, kita semua pernah melakukan kesalahan, termasuk dia," pungkas eks pembalap GP500 ini.

Pekan balap MotoGP selanjutnya bakal digelar di Sirkuit Termas de Rio Hondo pada 1-3 April mendatang. Belum diketahui apakah Marquez cukup bugar untuk tampil di lintasan, namun test rider Honda, Stefan Bradl, akan siap siaga untuk dijadikan pembalap pengganti.

Sumber: Honda Racing, GPOne, Autosport