Honda: Entah di Mana Limit Performa Marc Marquez

Honda: Entah di Mana Limit Performa Marc Marquez
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez (c) HRC

Bola.net - Direktur Teknis Honda Racing Corporation (HRC), Takeo Yokoyama, dan crew chief Marc Marquez, Santi Hernandez, meyakini rider berusia 26 tahun itu belum mencapai puncak performanya di MotoGP, meski tahun ini tampil jauh lebih konsisten dari musim-musim sebelumnya.

Pada 2014, Marquez sukses meraih 13 kemenangan dan sekali finis kedua. Musim ini, ia baru meraih 9 kemenangan, namun sisanya selalu finis kedua. Satu-satunya hasil buruk adalah gagal finis di Austin, akibat terjatuh saat memimpin balapan dengan keunggulan 3,5 detik dari Valentino Rossi.

"Marc melakukan banyak hal yang kami sendiri tak bisa jelaskan bagaimana caranya. Ini alasan dunia balap motor sangat menarik. Kami tak bisa berhenti, selalu ada yang bisa dipelajari. Mungkin orang lihat kami seolah kami dari planet lain, atau lihat hal yang sebelumnya tak pernah pikirkan," ujar Yokoyama via Marca.

1 dari 2 halaman

Bisa Lebih Cepat dari Sekarang

Bisa Lebih Cepat dari Sekarang

Takeo Yokoyama dan Marc Marquez (c) HRC

Pria asal Jepang ini yakin, dalam usia 26 tahun, Marquez belum mencapai puncak performanya. Berarti, ia bahkan bisa lebih garang lagi di musim-musim berikutnya. Yokoyama pun hanya berpesan agar Marquez tetap mampu mengendalikan kepercayaan diri, agar tetap mampu tampil konsisten.

"Marc tahu apa yang harus ia lakukan di tiap tikungan. Ia selalu bisa mengendalikan semuanya. Inilah alasan saya yakin saat Marc mencapai limit potensinya nanti, mungkin ia bakal lebih cepat dari sekarang. Tapi ia harus mengendalikan semuanya karena yang terpenting adalah konsisten," ungkapnya.

2 dari 2 halaman

Sama Seperti Rafael Nadal

Sama Seperti Rafael Nadal

Crew chief Marc Marquez, Santi Hernandez (c) AP Photo

Hernandez, yang telah bekerja dengan Marquez sejak Moto2 2011, juga mengaku tak pernah berhenti dikejutkan oleh performa Marquez tiap kali turun lintasan. Ia bahkan menyamakan Marquez dengan petenis Spanyol, Rafael Nadal, yang dikenal sebagai penguasa ajang Roland Garros.

"Saya sungguh tak tahu di mana limit performa Marc. Memangnya di mana limit Nadal di Roland Garros? Kita semua tak tahu, tapi yang saya tahu, tiap kali tampil, Rafa akan memberikan 200%. Jika kalah, ia tahu ia telah memberikan segalanya, dan selalu punya mindset menang. Sama halnya dengan Marc, ia juga selalu mengerahkan segalanya," pungkas Hernandez.

Marquez telah sukses mengunci gelar dunianya yang kedelapan di MotoGP Thailand yang digelar di Buriram akhir pekan lalu. Delapan gelar tersebut di antaranya adalah GP125 2010, Moto2 2012, serta MotoGP 2013, 2014, 2016, 2017, 2018, dan 2019.

Sumber: Marca