Honda: Ducati Sebar Kebohongan Besar Soal Winglet

Honda: Ducati Sebar Kebohongan Besar Soal Winglet
Desmosedici GP milik Andrea Iannone (c) Ducati
- Vice President Honda Racing Corporation (HRC), Shuhei Nakamoto akhirnya mengungkapkan rasa gerahnya kepada Sport Rider atas tuduhan Ducati Corse, yang menyebut mereka sebagai dalang dari larangan winglet atau sayap aerodinamika, yakni aturan baru yang akan mulai digulirkan di MotoGP tahun depan.


Setelah menilai winglet membahayakan pebalap, Grand Prix Commission (GPC) mengeluarkan larangan ini, usai anggota Asosiasi Pabrikan (MSMA) tak mencapai satu suara. Ducati pun menuduh Honda mempengaruhi GPC untuk merancang aturan ini, menyatakan safety hanyalah alasan Honda tak ingin Ducati unggul di sektor aerodinamika.


Nakamoto pun menyatakan justru Ducati lah yang keras kepala dan tak mau diajak berdiskusi soal safety. "Kesannya, Honda menentang winglet. Ini tidak benar. Larangan ini karena Ducati sendiri. Ducati menolak segalanya. Semua pabrikan Jepang setuju dan Aprilia menyetujui beberapa hal, namun Ducati tak mau berdiskusi. Bagi mereka, pakai cara mereka atau tidak sama sekali," ujarnya.

General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna dan Vice President HRC, Shuhei Nakamoto (c) AFP/MotoGPGeneral Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna dan Vice President HRC, Shuhei Nakamoto (c) AFP/MotoGP

Menurut Nakamoto, penelitian tingkat keselamatan winglet memang bukan hal mudah, namun harus tetap dilakukan sebelum pebalap terluka. "Ducati menyatakan Honda adalah dalang dari larangan ini, menyatakan bahwa kami memimpin penolakan winglet demi 'menghukum' keuntungan aerodinamika Ducati. Ini benar-benar kebohongan besar," tambahnya.


Pria asal Jepang ini juga menampik argumen Ducati yang menyatakan bahwa larangan winglet akan menghambat perkembangan aerodinamika motor-motor produsen massal di masa depan. Menurut Nakamoto, ada hal teknis yang harus diperhatikan ketimbang winglet.


"Memangnya Anda pernah tahu motor jalanan Ducati pakai winglet? Selain itu, Ducati lah yang meminta tangki bahan bakar 22 liter ketika kami memakai 20 liter, begitu juga dengan software elektronik standar. Konsumsi bahan bakar dan manajemen elektronik adalah dua hal yang justru berdampak pada motor jalanan!" pungkasnya. [initial]


 (sr/kny)