Heroik di Le Mans, Crutchlow Tetap Kecewa Gagal Podium

Heroik di Le Mans, Crutchlow Tetap Kecewa Gagal Podium
Cal Crutchlow (c) LCR

Bola.net - - Pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow banjir pujian dan decak kagum usai finis kedelapan di MotoGP Prancis akhir pekan lalu, mengingat ia sempat mengalami kecelakaan hebat pada sesi kualifikasi pertama (Q1) dan bahkan sempat menginap semalaman di rumah sakit Le Mans pada Sabtu (19/5). Meski begitu, Crutchlow mengaku tetap kecewa.

Usai mengalami kecelakaan di Tikungan 8, Crutchlow mengaku kesakitan pada panggul kanannya dan tak bisa bernapas. Ia pun dibawa ke Medical Center dengan ambulans untuk menjalani pemeriksaan awal, namun segera ditransfer ke rumah sakit usai tim dokter di sirkuit menemukan adanya masalah pada paru-paru.

"Ada darah dalam paru-paru saya, dan juga memar pada panggul. Saya pikir panggul saya patah karena perut saya sangat sakit. Saya pun menjalani CT scan dan ditemukan masalah pada paru-paru. Protein hati tak bagus, jadi ini alasan saya menginap di rumah sakit. Tapi saya meninggalkan rumah sakit pada pagi hari dan ikut sesi pemanasan," ujarnya kepada Crash.net.

Pada Minggu (20/5) pagi, Crutchlow pun bertekad untuk turun lintasan meski ragu soal kondisi fisiknya. Ia sempat tertahan di rumah sakit mendekati jam sesi pemanasan digelar, namun tak mau berkomentar apakah dirinya keluar dari rumah sakit sesuai prosedur. Sesampainya di sirkuit, Crutchlow pun duduk di posisi 11 dalam sesi pemanasan.

"Saya tak merasa baik-baik saja, karena harus bangun setiap dua jam sekali sepanjang malam untuk tes darah. Kami berencana keluar dari rumah sakit pada pukul 6.30, tapi tertahan sampai 8.30. Tadinya saya tak yakin bisa balapan, karena saya pikir kami bakal ditangkap polisi atau justru kecelakaan mobil karena Lucio Cecchinello (manajer LCR) menyetir untuk bertemu dokter di sirkuit!" ungkapnya.

Usai kecelakaan hebat sampai harus menginap di rumah sakit, Crutchlow pun dianggap menyajikan performa heroik. Start ke-13, rider Inggris ini harus susah payah memperbaiki posisi. Ia pun harus bertarung dengan Alex Rins, Aleix Espargaro dan Pol Espargaro demi memperebutkan posisi delapan, sembari berusaha keras bernapas.

"Jika saya tak kecelakaan mungkin kami bisa podium. Jadi saya kecewa soal hasil kami atas alasan itu. Kecelakaan tersebut mungkin paling buruk, karena saya tak bisa bernapas dengan baik sepanjang balapan, seperti Anda bisa bayangkan, dengan darah dalam paru-paru. Tapi saya balapan bukan untuk jadi pahlawan, saya balapan karena saya cinta balapan," tutupnya.