
Bola.net - Eks Team Principal Repsol Honda, Livio Suppo, mengaku heran Honda Racing Corporation (HRC) tak memberikan klausul pada kontrak Jorge Lorenzo yang bisa menghalanginya pindah ke pabrikan lain setelah pensiun dari MotoGP. Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya dengan GPOne.
Akhir musim lalu, Lorenzo memutuskan pensiun usai dirundung cedera punggung dan mengakhiri kontraknya dengan Honda setahun lebih awal. Meski begitu, ia malah menerima tawaran sebagai test rider Yamaha pada Januari lalu, hanya 2,5 bulan setelah pengumumannya gantung helm.
Sikap HRC yang tenang-tenang saja menyikapi tindakan Lorenzo ini pun membuat banyak pihak heran, karena Lorenzo bisa langsung membocorkan segala rahasia teknis Honda, dan ia juga dicurigai menjadikan pensiun sebagai alasan untuk kembali balapan secara penuh bersama Yamaha.
Advertisement
Aneh Lihat Honda Santai Lorenzo Kembali ke Yamaha
Suppo, yang bekerja di Repsol Honda pada 2010-2017, juga mengaku heran atas keputusan HRC yang rela-rela saja Lorenzo kembali ke Yamaha. Ia pun mempertanyakan ketegasan sang manajer tim, Alberto Puig. "Situasinya rumit, tapi saya jelas akan memberikan klausul," ujar Suppo.
"Entah apa kontrak antara Honda dan Jorge diakhiri tanpa bayar kompensasi untuk 2020. Entah apa mereka hanya membayar sebagian atau justru tidak sama sekali dari rencana awal. Tapi aneh melihat tim membiarkan rider, yang telah memutuskan pensiun, melakukannya. Saya rasa harusnya ini dihindari," ungkapnya.
Uniknya, ini bukan pertama kalinya HRC membiarkan pebalapnya yang telah pensiun langsung pindah ke pabrikan lain sebagai test rider. Sebelum Lorenzo, Dani Pedrosa telah melakukannya lebih dulu pada akhir 2018, yakni ketika ia menerima tawaran sebagai test rider KTM.
Hubungan Buruk Dani Pedrosa dan Alberto Puig
Suppo menyebut hengkangnya Pedrosa bisa dipicu hubungan buruknya dengan Puig, yang menjadi manajer pribadinya sejak remaja dan kemudian berhenti bekerja sama pada akhir 2013. Puig sendiri menjabat sebagai Manajer Tim Repsol Honda sejak awal 2018, menggantikan posisi Suppo.
"Seseorang datang ke Honda, orang yang hubungannya tak terlalu baik dengan Dani, atau mungkin orang yang bahkan tak memberinya tawaran jadi test rider. Alberto lah yang 'menciptakan' Dani, dan benar-benar membentuknya menjadi rider yang kita kenal," ungkapnya.
"Tapi Dani tiba-tiba tak mau lagi bekerja dengannya. Alberto orang yang tegas tapi agak agresif, jadi mungkin ia membuat Dani agak kesal. Dani tampil sangat buruk pada tahun terakhirnya, dibanding saat saya masih ada di garasi. Lingkungan tim jelas tak lagi baik dan si pebalap keberatan soal hal ini," pungkas Suppo.
Video: Pembangunan Sirkuit MotoGP Indonesia 2021 di Mandalika
Baca Juga:
- Valentino Rossi dan VR46 Academy Kembali Latihan Motor pada 4 Mei
- MotoGP Tekan Jumlah Kru dalam Balapan Selama Pandemi Virus Corona
- Petronas Minta Valentino Rossi Tegas Segera Mulai Komunikasi
- Mandalika: Kisah Kembalinya Indonesia ke Kalender Balap MotoGP
- Jadwal Terbaru MotoGP 2020 Usai Seri Jerman, Belanda, dan Finlandia Dibatalkan
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 28 April 2020 13:20
Pedrosa: Marquez Karismatik Seperti Rossi, Kuat Seperti Stoner
-
Otomotif 21 April 2020 11:52
-
Otomotif 21 April 2020 09:57
-
Otomotif 8 April 2020 14:25
Miguel Oliveira: Bantuan Dani Pedrosa di KTM Sungguh Tak Ternilai
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 17:01
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 16:44
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 16:12
-
Otomotif 20 Maret 2025 16:03
-
Liga Eropa Lain 20 Maret 2025 16:00
-
Amerika Latin 20 Maret 2025 15:59
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...