
Bola.net - Dani Pedrosa mengaku bahwa performanya pada paruh kedua musim ini tak cukup baik hingga membuatnya lagi-lagi gagal merebut gelar dunia MotoGP.
Usai finis ketiga di Jepang akhir pekan lalu, Pedrosa dipastikan gagal meraih gelar dunia, meninggalkan persaingan antara rekan setimnya di Repsol Honda, Marc Marquez dan Jorge Lorenzo di Valencia, Spanyol, 10 November nanti.
Pedrosa sempat menjadi pesaing utama di paruh pertama musim ini dengan memenangi balapan di Jerez dan Prancis. Namun sejak mengalami cedera bahu di Jerman, performanya kian menurun.
"Saya tampil baik pada paruh musim pertama, namun pada paruh kedua, saya tak begitu baik. Saya tak bisa tampil lebih kuat. Yang bisa saya lakukan saat ini adalah tetap berusaha sebaik mungkin," ujarnya.
Peluang juara Pedrosa juga kian melayang setelah dirinya terjatuh akibat bersenggolan dengan Marquez di Aragon akhir September lalu. Namun pebalap Spanyol ini yakin insiden tersebut bukan masalah besar.
"Insiden itu bukan masalah utama. Setiap pebalap pasti jatuh bangun, dan setiap hal kecil akan bernilai poin. Intinya, setiap pebalap harus memaksimalkan momen-momen terbaik dan meminimalisir momen terburuk," pungkasnya. (mcn/kny)
Usai finis ketiga di Jepang akhir pekan lalu, Pedrosa dipastikan gagal meraih gelar dunia, meninggalkan persaingan antara rekan setimnya di Repsol Honda, Marc Marquez dan Jorge Lorenzo di Valencia, Spanyol, 10 November nanti.
Pedrosa sempat menjadi pesaing utama di paruh pertama musim ini dengan memenangi balapan di Jerez dan Prancis. Namun sejak mengalami cedera bahu di Jerman, performanya kian menurun.
"Saya tampil baik pada paruh musim pertama, namun pada paruh kedua, saya tak begitu baik. Saya tak bisa tampil lebih kuat. Yang bisa saya lakukan saat ini adalah tetap berusaha sebaik mungkin," ujarnya.
Peluang juara Pedrosa juga kian melayang setelah dirinya terjatuh akibat bersenggolan dengan Marquez di Aragon akhir September lalu. Namun pebalap Spanyol ini yakin insiden tersebut bukan masalah besar.
"Insiden itu bukan masalah utama. Setiap pebalap pasti jatuh bangun, dan setiap hal kecil akan bernilai poin. Intinya, setiap pebalap harus memaksimalkan momen-momen terbaik dan meminimalisir momen terburuk," pungkasnya. (mcn/kny)
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 17:12
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 17:05
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 16:39
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 16:26
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 16:23
-
Otomotif 25 Maret 2025 16:16
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratis yang Bisa Diboyong Arsenal di Musi...
- 3 Pemain yang Bisa Dikorbankan MU untuk Dapatkan J...
- AC Milan Incar Pelatih Italia, Ini 7 Kandidatnya
- 8 Manajer yang Belum Pernah Dikalahkan Mikel Artet...
- 7 Manajer yang Berhasil Bangkit dari Keterpurukan
- 5 Mantan Bomber Tajam MU yang Jadi Pelatih, Adakah...
- Paul Pogba Comeback: 5 Klub yang Bisa Jadi Pelabuh...