
Bola.net - Pembalap Petronas Yamaha SRT MotoGP, Franco Morbidelli, mengaku sangat terinspirasi oleh para rivalnya, Valentino Rossi dan Marc Marquez, yang merupakan sembilan dan delapan kali juara dunia. Namun, ia mengaku sama sekali tak iri melihat popularitas sekaligus tekanan yang harus mereka pikul setiap hari.
Hal ini dinyatakan Morbidelli kepada Motorsport Espana pada Sabtu (3/7/2021), di sela masa pemulihan dari cedera lutut kiri, yang dua pekan lalu menjalani operasi meniskus dan ligamen krusiat anterior (ACL). Ia diperkirakan butuh delapan pekan untuk pulih dari cedera yang sudah ia derita sejak 2015 tersebut.
Meski sedang jauh dari paddock, Morbidelli belakangan ini jadi topik panas. Pasalnya, ia jadi kandidat kuat pengganti Maverick Vinales di Monster Energy Yamaha musim depan. Jika melihat prestasinya, tentu ia sangat layak dapat kontrak pabrikan, terlebih membela tim pabrikan.
Advertisement
Alasan Ogah Kelewat Ambisius Bidik Kemenangan
Morbidelli diketahui sebagai juara dunia Moto2 2017 dan runner up MotoGP 2020. Selama di kelas para raja, ia sudah mengoleksi enam podium, termasuk tiga kemenangan. Rider Italia berdarah Brasil ini tentu ingin menambah pundi-pundi trofinya, namun ia mengaku sama sekali tak ambisius, karena ini justru bisa jadi bumerang.
"Kemenangan adalah cerminan dari kerja keras yang Anda lakukan sebelum mendapatkannya. Itu adalah cerminan Anda sebagai seorang manusia dan atlet. Tapi saya sendiri sangat jarang fokus pada kemenangan, karena tahapan terakhirnya yang paling penting," ungkap pembalap yang juga anggota VR46 Riders Academy tersebut.
"Saya memilih fokus pada langkah-langkah kecil yang harus saya ambil sebelum langkah terakhir. Saya harus menjadi pembalap yang lebih baik dan manusia yang lebih baik pula. Setelahnya, jika semua berjalan baik, maka langkah terakhir itu akan datang, begitu juga kemenangan," lanjut rider berusia 26 tahun ini.
Memang Menginspirasi, Tapi...
Dengan prestasi mentereng ini, Morbidelli pun menjadi harapan Italia selanjutnya untuk meraih sukses di MotoGP. Ia pun mengakui sangat ingin bisa mewujudkan harapan tersebut, namun ia berharap tak perlu mendapatkan tekanan publik seperti yang diterima Rossi, Marquez, dan Mick Doohan, yang selalu dielu-elukan orang.
"Saya memang ingin jadi pembalap, namun saya tak mau punya kehidupan seperti Vale, Marc, atau Mick. Saya ingin menjalani kehidupan saya sendiri. Saya pun sangat fokus pada hidup saya. Tapi tentu saya terinspirasi melihat atlet hebat seperti Marc atau Vale yang sudah sangat sukses, karena saya belum mencapai titik itu," tutupnya.
Belum diketahui kapan Morbidelli akan kembali berlaga di lintasan, namun para rivalnya akan kembali beraksi dalam MotoGP Styria dan Austria, yang masing-masing akan digelar pada 6-8 dan 13-15 Agustus mendatang di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg.
Sumber: Motorsport Espana
Video: Angka Covid-19 Meningkat, Australia Batalkan MotoGP dan Formula 1
Baca Juga:
- Kevin Schwantz: Tak Cuma Loyo, Valentino Rossi Kini Sering Jatuh
- Petronas Yamaha SRT Pertimbangkan Jonathan Rea untuk MotoGP 2022
- Kebanggaan Prancis: Johann Zarco Tekad Tantang Fabio Quartararo Sampai Akhir
- Musim Panas Para Rider MotoGP: Ada yang Liburan, Ada yang Tetap Latihan
- Joan Mir Tanggapi Marc Marquez: Jarang Jatuh Tak Berarti Tak Kerja Keras
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:46
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 09:45
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:45
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:32
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:26
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:15
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...