Franco Morbidelli: Saya Idolakan Ayrton Senna, Tapi Jangan Bandingkan Kami

Franco Morbidelli: Saya Idolakan Ayrton Senna, Tapi Jangan Bandingkan Kami
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli (c) SRT

Bola.net - Pembalap Petronas Yamaha SRT MotoGP asal Italia yang berdarah Brasil, Franco Morbidelli, sangat mengidolakan dan terinspirasi oleh Ayrton Senna. Namun, ia merasa takkan bisa menyamai karisma mendiang tiga kali juara Formula 1 tersebut. Hal ini ia sampaikan Motorsport Total, Minggu (3/1/2021).

Pad awal 2020, Morbidelli sempat dianggap underdog, namun nyatanya ia justru mengakhiri musim sebagai runner up dan rider Yamaha terbaik, dengan koleksi lima podium, termasuk tiga kemenangan. Salah satu kemenangan yang paling berkesan baginya adalah di MotoGP Teruel.

Usai Takaaki Nakagami jatuh pada lap pertama, Morbidelli langsung memimpin balapan. Murid Valentino Rossi ini menyatakan balapan tersebut bagaikan pengalaman spiritual, karena 23 lap justru hanya terasa berjalan dua lap baginya. Ia pun menyebut peristiwa ini 'Konsentrasi ala Brasil' seperti yang pernah dialami Senna.

1 dari 3 halaman

Ayrton Senna Sudah 'Menemani' Franco Morbidelli Sejak Kecil

Lap yang dilakukan Senna dalam sesi kualifikasi F1 GP Monako pada 1988 silam memang dianggap sebagai lap terhebat dalam sejarah F1, dan peristiwa itulah yang membuat Morbidelli merasakan hal yang sama di Teruel. Morbidelli, yang ibunya berasal dari Brasil, ternyata memang sangat mengidolakan Senna.

"Saya sangat suka Ayrton Senna. Ia merupakan salah satu idola terbesar saya dan merupakan orang Brasil. Saya sendiri punya ikatan erat dengan negara itu," ungkap rider berusia 26 tahun ini, yang lahir di Roma, Italia, pada 4 Desember 1994 ini.

"Saya selalu suka menceritakan kisah bagaimana ibu saya menempelkan poster Ayrton di kamar tidur saya saat saya lahir. Saya bawa ke mana pun ketika saya pindah rumah. Saya masih punya poster itu, jadi setiap saya akan tidur dan bangun, saya melihat Ayrton," lanjutnya.

2 dari 3 halaman

Sedih Tak Pernah Nonton Ayrton Senna Secara Langsung

Sayangnya, Morbidelli tak pernah sempat menonton aksi Senna secara langsung, baik di televisi maupun di sirkuit, karena Senna meninggal dunia pada 1 Mei 1994, usai mengalami kecelakaan hebat dalam F1 GP San Marino di Sirkuit Imola.

"Saya tak cukup beruntung untuk melihat Ayrton balapan. Namun, saya menonton begitu banyak dokumenter tentangnya dan menonton banyak wawancaranya. Saya sangat suka pendekatannya pada balapan dan suka karakternya, dan saya menjadikan itu semua sebagai 'cahaya' yang menuntun saya," ujarnya.

Meski begitu, Morbidelli merasa canggung jika digadang-gadang akan menjadi bintang Brasil berikutnya di dunia balap seperti Senna. "Membandingkan diri saya dengan Ayrton saya rasa agak berlebihan. Ia legenda, juara dunia yang hebat, sementara saya bukan. Meski begitu, saya merasa sangat terinspirasi olehnya," tutupnya.

Sumber: Motorsport Total