Franco Morbidelli Dapat Pengalaman Spiritual Lewat Kemenangan MotoGP Teruel

Franco Morbidelli Dapat Pengalaman Spiritual Lewat Kemenangan MotoGP Teruel
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli (c) SRT

Bola.net - Pembalap Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli, menyebut kemenangannya dalam MotoGP Teruel di Sirkuit MotorLand Aragon, Spanyol, bagai pengalaman spiritual yang tak pernah ia alami sebelumnya. Ia pun menyatakan ini semua berkat 'konsentrasi ala Brasil' layaknya mendiang legenda Formula 1, Ayrton Senna.

Ini adalah kemenangan kedua Morbidelli di kelas para raja, setelah ia merebut kemenangan besar di MotoGP San Marino pada September lalu. Dalam kedua balapan, rider Italia berdarah Brasil ini menang dengan gaya dominan, melenggang bebas dari para rivalnya sejak start, dan finis lebih dari 2 detik di depan rider yang finis kedua.

"Saya merasakan jenis konsentrasi berbeda: konsentrasi ala Brasil, saya menyebutnya. Jika sudah seperti itu, level konsentrasi ada di atas batas normal. Salah satu idola saya adalah Senna. Saya tadinya tak percaya level konsentrasi bisa lebih tinggi dari batas wajar. Tapi kini, saya mulai memercayainya," ujarnya via GPOne, Minggu (25/10/2020).

1 dari 3 halaman

Balapan 23 Lap Terasa Berlangsung 2 Lap Saja

Morbidelli pun menyatakan konsentrasi tinggi juga ada kaitannya dengan mentalitas seseorang. Ia yakin, jika seorang manusia memiliki mentalitas optimal, maka ia bisa melakukan hal-hal fantastis, seperti yang ia lakukan di Teruel. Rider 25 tahun ini juga yakin, mentalitas yang optimal ini juga terbentuk berkat kerja keras timnya.

"Tim lah yang meletakkan saya dalam kondisi ini, hingga saya bisa berkendara sebaik mungkin. Saat finis, saya merasa balapan hanya berdurasi dua lap, bukannya 23. Padahal, saya tak percaya hal-hal macam ini. Saya orang yang hiper-rasional, tapi kali ini sama merasakan hal berbeda. Saya bahkan bukan orang religius, tapi saya merasakan hal berbeda," ungkapnya.

Anak didik Valentino Rossi di VR46 Riders Academy ini menyatakan bahwa secara teori, para rider tim satelit seperti dirinya tak seharusnya ambisius membidik kemenangan. Apalagi ia sekadar mengendarai YZR-M1 versi 2019. Namun, pada praktiknya, meraih hasil fantastis bukanlah hal mustahil.

2 dari 3 halaman

Ketidakmungkinan dan Ketidakyakinan

"Memikirkan kemenangan adalah hal yang irasional. Ada dua alasan soal ini: kami adalah tim satelit dan saya pakai paket motor tahun lalu. Namun, irasional bukan berarti mustahil. Kami harus percaya 100% pada apa yang kami lakukan dan kami lihat nanti posisi kami di akhir musim," tutur juara dunia Moto2 2017 ini.

"Tak ada hal yang mustahil di dunia ini. Yang ada hanyalah ketidakmungkinan dan ketidakyakinan. Semua bisa terjadi, dan jika sesuatu terjadi, maka itu terjadi berkat orang yang mewujudkannya percaya 100% pada apa yang ia lakukan, terutama dalam dunia olahraga. Kami pun akan tetap bekerja keras," pungkas Morbidelli.

Berkat kemenangan ini, Morbidelli merangsek ke peringkat keempat pada klasemen pembalap dengan koleksi 112 poin. Dengan tiga balapan tersisa, ia pun masih punya kans merebut gelar dunia, karena 'hanya' tertinggal 25 poin dari rider Suzuki Ecstar, Joan Mir, yang ada di puncak.

Sumber: GPOne