
Bola.net - Meski sempat dilanda kekhawatiran pembatalan balapan akibat kabut asap kebakaran hutan di Indonesia, Formula 1 tetap berharap bisa menggelar balapan di sirkuit jalanan Marina Bay, Singapura, akhir pekan ini. Pihak-pihak berwenang setempat pun tengah berusaha mewujudkan keinginan F1 ini.
Kualitas udara di Singapura memang sempat membuat F1 cemas karena cukup berbahaya akibat kebakaran hutan yang melanda Riau, Sumatera sepekan belakangan. Pada Selasa (17/9/2019), Badan Lingkungan Nasional (NEA) Singapura bahkan merilis peringatan bahwa kualitas udara bisa memburuk dalam 24 jam dan meminta masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.
Situasi yang membahayakan ini pun membuat penyelenggara sekaligus peserta F1 cukup cemas, tak hanya untuk para penonton, melainkan juga untuk para pebalap dan anggota tim, walau pebalap McLaren F1 Team, Lando Norris telah berada di Singapura sejak sepekan lalu.
Advertisement
Tetap Ingin Gelar Balapan
Pekan balap di Marina Bay memang dikenal sebagai salah satu yang tersulit dan terberat dalam kalender balap F1. Selain cuacanya yang panas dan lembap, trek tersebut sangat teknis dan sempit, membuat pebalap harus bekerja lebih keras demi meraih hasil baik. Ditambah polusi udara, situasi ini jelas tak membantu. Meski begitu pihak penyelenggara F1 berharap bisa tetap menggelar balapan di sirkuit itu.
"Penyelenggara balapan di Singapura telah coba mengatasi masalah kualitas udara demi rencana gelaran Grand Prix tahun ini bersama pihak-pihak terkait, badan pemerintahan, dan komunitas F1. Mereka tak melakukan perhitungan, termasuk informasi publik di sirkuit, dan telah mengukur pengurangan dampak asap selama pekan balap," ujar juru bicara F1 lewat Independent.
Kualitas Udara Tak Bisa Diprediksi
Pengelola sirkuit sekaligus penyelenggara balapan di Marina Bay juga mencemaskan situasi ini, mengingat kualitas udara Singapura yang naik turun tak terprediksi. Meski begitu, mereka berjanji untuk terus memantau situasi demi keberlangsungan balapan pada 20-22 September nanti.
"Situasi asap sangat bisa berubah, tak hanya dari hari ke hari, melainkan dari jam ke jam. Atas alasan tersebut, saat ini tak memungkinkan untuk memprediksi level PSI yang bisa tercapai selama pekan balap. Kami akan terus bekerja keras dengan pihak pemerintahan terkait demi mendapatkan perkiraan terbaik saat tersedia," ungkap juru bicara GP Singapura.
Menyambut akhir pekan ini, pebalap Mercedes AMG Petronas, Lewis Hamilton masih memuncaki klasemen pebalap dengan 284 poin. Pebalap Scuderia Ferrari, Charles Leclerc, berhasil memenangi dua seri terakhir, yakni Spa-Francorchamps, Belgia, dan Monza, Italia.
Sumber: Independent
Baca Juga:
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 17 September 2019 08:30
Kebakaran Hutan di Indonesia, Bagaimana Nasib Formula 1 Singapura?
-
Otomotif 13 September 2019 09:40
-
Otomotif 12 September 2019 21:36
-
Otomotif 9 September 2019 10:30
Lewis Hamilton Heran Pengawas Balap Tak Hukum Charles Leclerc
-
Otomotif 9 September 2019 09:30
Bawa Ferrari Menangi Monza, Charles Leclerc: Lebihi Semua Impian
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:55
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:43
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:03
-
Tim Nasional 19 Maret 2025 22:57
-
Bulu Tangkis 19 Maret 2025 22:45
-
Tim Nasional 19 Maret 2025 21:26
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...