Finis ke-20 di Aragon, Jorge Lorenzo Merasa Takut Seperti 2008

Finis ke-20 di Aragon, Jorge Lorenzo Merasa Takut Seperti 2008
Pebalap Repsol Honda, Jorge Lorenzo (c) HRC

Bola.net - Ketika rider Repsol Honda, Marc Marquez meraih kemenangan di MotoGP Aragon, Spanyol, Minggu (22/9/2019), sang tandem, Jorge Lorenzo justru kebalikannya. Lorenzo harus pasrah ketika ia harus finis di posisi-20, meski sempat merangsek ke posisi 12. Kepada GPOne, Lorenzo pun 'curhat' soal kesulitannya ini.

Start dari posisi 20, Lorenzo naik ke posisi 13 pada lap pertama, dan menyalip Takaaki Nakagami pada lap kedua. Sayangnya. dengan ban depan medium dan ban belakang lunak, rider Spanyol ini mengalami selip di berbagai area sirkuit, hingga terjun bebas ke posisi 20, usai bertarung sengit dengan Bradley Smith dan Hafizh Syahrin.

"Saya selalu berusaha sebaik mungkin. Tak penting finis pertama atau ke-13. Hasil terbaik bagi saya saat ini adalah finis. Pada beberapa lap pertama, saya punya ritme yang baik, namun ban belakang mulai selip sejak Lap 3, dan terus memburuk. Saya tersalip banyak pebalap, sampai saya melorot ke grup terbuncit," ujarnya.

1 dari 2 halaman

Tertinggal 46 Detik dari Marquez

Sejak Sabtu (21/9/2019), Lorenzo mengaku sudah lebih nyaman mengendarai RC213V, namun masih gagal memenuhi targetnya, yakni finis 30-40 di belakang pemenang. Nyatanya, Por Fuera harus legawa finis 46.087 di belakang Marquez.

"Saya tahu margin saya dengan rider terbaik. Dua lap tercepat saya masih 2 detik di belakang Marc, dan saya finis 46 detik darinya, seperti di Misano. Tapi saya bisa katakan bahwa saya merasa lebih Santai berkendara, namun terpaksa melaju dengan ritme yang lebih pelan," ungkap rider berusia 33 tahun ini.

2 dari 2 halaman

Fase Seperti Musim Debut

Lorenzo pun mengaku dirinya dalam fase seperti musim debutnya di MotoGP, yakni pada 2008, di mana ia pernah mengalami kecelakaan hebat di Shanghai Park, China, dan Laguna Seca, Amerika Serikat. Cedera-cedera parah yang merundungnya kala itu membuatnya trauma mengambil risiko, dan hal itu pula yang ingin diatasi Lorenzo saat ini.

"Saat atlet merasa sakit, ia takkan ambil risiko. Ini normal. Pebalap motor sangat menghormati rasa takut, karena kami tahu olahraga ini berbahaya. Saat ini saya seperti dalam masa-masa 2008, merasa takut. Tak parah, tapi ada. Saya mengalami masa buruk karena masalah motor dan cedera. Saya coba memperbaiki diri, tapi mengambil risiko demi 0,1 detik tidaklah masuk akal," tutupnya.

Menjelang MotoGP Thailand di Sirkuit Buriram pada 4-6 Oktober mendatang, Lorenzo tengah duduk di peringkat 19 pada klasemen pebalap dengan koleksi 23 poin.

Sumber: GPOne