Ferrari Peringati 30 Tahun Tewasnya Gilles Villeneuve

Ferrari Peringati 30 Tahun Tewasnya Gilles Villeneuve
Jacques Villeneue mengendarai mobil 312 T4 milik Gilles Villenueve di Sirkuit Fiorano © AP
Bola.net - Ferrari memperingati 30 tahun kematian pebalap kondang, Gilles Villeneuve, pada hari Selasa waktu Italia. Putra pebalap asal Kanada tersebut, yakni Jacques Villeneuve mengendarai mobil ayahnya di lintasan Sirkuit Fiorano.

Dengan disaksikan dua kali juara dunia Fernando Alonso dan pebalap Brazil, Felipe Massa, juara dunia 1997 itu mengemudikan kendaraan jenis 312 T4, yang pernah dikendarai ayahnya.

Di antara yang hadir pada acara itu, terlihat beberapa mekanik lama pebalap dari Berthierville itu, mantan direktur teknik Mauro Forghieri, Presiden Ferrari Luca di Montezemolo serta prinsipal tim saat ini Stefano Domenicali. Di antara mereka, hadir juga istri Villeneuve, Joann Villeneuve, serta putri mereka Melanie Villeneuve.

"Gilles memberi publik apa yang mereka inginkan. Ia tidak peduli tentang kejuaraan, ia hanya ingin mengendarai semua mobil yang diberikan kepadanya," kata Di Montezemolo.

"Saya dipanggil ketika Enzo Ferrari melihat pebalap muda dengan bakat dan temperamen tinggi di Kanada," katanya. "Ia merupakan pebalap luar biasa."

Villeneuve tewas dalam sesi latihan menjelang perlombaan GP Belgia tahun 1982 di Zolder, setelah bertabrakan dengan mobil yang dikendarai pebalap Jerman, Jochen Mass.

Mobil itu hancur, bannya terpisah ke seberang lintasan sedangkan pengemudinya terhempas ke pagar pengaman yang terbuat dari besi. Ia dinyatakan tewas di rumah sakit pada petang harinya.

Sirkuit Kanada di Montreal menggunakan namanya sebagai nama sirkuit dan fotonya pun masih terpampang di restoran milik Ferrari di Maranello.

"Ia tidak pernah memikirkan hal lain. Ia masuk ke dalam mobil dan melaju dengan cepat di tiap putaran. Ia hanya memikirkan balapan," kata Jacques, yang pernah meraih gelar juara dunia bersama tim Williams.

Dalam kata sambutannya, Jody Scheckter menyatakan amat hormat dan mengagumi teman setimnya itu, yang digambarkannya sebagai pebalap tercepat sepanjang sejarah. "Ia tidak pernah pergi," kata pebalap Afrika Selatan itu, "Apa yang dilakukannya dan apa yang dicapainya, akan selalu diingat." (ant/kny)