
Bola.net - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, sulit percaya dirinya bisa mengunci gelar dunia MotoGP 2021 di Sirkuit Misano, yakni sirkuit kandang sang idola, Valentino Rossi. Tak hanya itu, trek ini juga trek kandang Pecco Bagnaia, rival tersengitnya dalam perebutan mahkota juara musim ini.
Seperti yang diketahui, Quartararo merupakan penggemar The Doctor sejak ia masih anak-anak. Saat dewasa, ia justru dapat kesempatan berbagi lintasan dengan Rossi, naik podium bareng, bahkan musim ini jadi penggantinya di tim pabrikan. Tak hanya itu, rider Prancis ini juga mengikuti jejak Rossi sebagai juara dunia Yamaha.
Kepada Corsedimoto, Selasa (26/10/2021), Quartararo juga mengaku tak menyangka bahwa Popolo Giallo, yakni sebutan penggemar Rossi, yang memenuhi tribun-tribun Misano pada 24 Oktober lalu ikut merayakan gelarnya. Rider berusia 22 tahun ini kaget mereka ikut bersuka cita karena dirinya sukses jadi juara dunia.
Advertisement
Momen Paling Indah dalam Hidup
View this post on Instagram
Menurut Quartararo, gestur positif dari Popolo Giallo adalah salah satu hal paling menakjubkan yang pernah ia lihat di sepanjang hidupnya. "Saya mengunci gelar di rumah Vale dan bertarung dengan Pecco. Usai finis, saya berhenti di tiga tikungan pertama, dengan tribun kuning di depan," kisahnya.
"Saya pun melihat semua orang berselebrasi bersama saya. Ini hal yang tak pernah saya bayangkan. Itu momen paling indah yang pernah saya lihat dalam hidup saya. Saya kemudian bertemu dengan Vale di trek, menerima pujian darinya terasa spesial," lanjut Quartararo.
El Diablo juga angkat topi kepada Bagnaia, yang menantinya di pitlane untuk memberi selamat. Seperti yang diketahui, dalam balapan Seri Emilia Romagna kala itu, rider Italia tersebut terjatuh di Tikungan 15 saat memimpin balapan yang menyisakan lima lap dan gagal finis.
Salut pada Kebesaran Hati Pecco Bagnaia
View this post on Instagram
"Pecco menunggu kedatangan saya di pitlane demi memberi selamat kepada saya. Ini adalah gestur baik dan saya berterima kasih padanya. Pasalnya, saya tahu, melakukannya pasti sangat sulit bagi seorang pembalap yang baru saja kehilangan kans juara," tutur Quartararo.
Rider yang juga punya darah Italia dari orang tuanya ini pun mengaku senang dapat gelar dunia, karena ini gelar perdana tak hanya bagi dirinya sendiri, melainkan bagi mayoritas mekaniknya. Satu-satunya mekanik yang sudah pernah meraih gelar di kelas para raja adalah Bernard Ansiau, yang kini mengoleksi 16 gelar.
"Bangun tidur sebagai seorang juara dunia adalah perasaan yang sangat janggal. Saya masih belum yakin bahwa kami berhasil. Tapi saya bisa bilang rasanya luar biasa. Bagi mayoritas mekanik saya, ini adalah gelar dunia pertama mereka. Jadi, kebahagiaan kami dua kali lipat besarnya," pungkas Quartararo.
Sumber: La Gazzetta dello Sport
Baca Juga:
- Valentino Rossi-Max Biaggi Sudah Saling Sapa, Optimistis Kelak Bisa Akur
- Para Legenda Italia Jagokan Pecco Bagnaia Jadi Penerus Valentino Rossi
- 'Fabio Quartararo Juara MotoGP yang Rendah Hati, Penuh Hormat, dan Sopan pada Rival'
- Andrea Dovizioso: Fabio Quartararo Lihai Tutupi Kelemahan Yamaha
- Jorge Lorenzo Puji Kegigihan Fabio Quartararo Tampil Konsisten di MotoGP 2021
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 27 Oktober 2021 14:12
Yamaha: Fabio Quartararo-Valentino Rossi Mirip, Sama-Sama Bikin Tim Ceria
-
Otomotif 26 Oktober 2021 10:35
Bernard Ansiau, Mekanik Fabio Quartararo yang Punya 16 Gelar Dunia di MotoGP
LATEST UPDATE
-
Voli 20 Maret 2025 10:09
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:54
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:46
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 09:45
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:45
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:32
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...