
Bola.net - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, sepertinya sudah skeptis soal janji-janji yang diberikan skuadnya untuk memperbaiki performa YZR-M1. Ia bahkan ragu wildcard Cal Crutchlow di MotoGP Jepang 2023 akan membuahkan hasil signifikan.
Crutchlow yang jadi test rider Yamaha sejak 2021, akan balapan dengan fasilitas wildcard di Sirkuit Motegi pada 29 September-1 Oktober 2023. Ini wildcard pertamanya sebagai test rider, karena sebelumnya ia balapan dengan status pengganti rider yang cedera.
Rider asal Inggris berusia 37 tahun itu pun takkan sekadar balapan, melainkan juga menjajal berbagai perangkat baru untuk dipakai Quartararo dan Alex Rins pada 2024. Ia bahkan sudah menjalani tes tertutup di trek yang sama pada pekan lalu.
Advertisement
Ragu Akan Jadi Titik Balik Yamaha
Meski begitu, lewat Crash.net, Jumat (11/8/2023), Quartararo mengaku sangsi wildcard Crutchlow akan menghadirkan kemajuan signifikan bagi performa motornya untuk musim depan, mengingat M1 2023 sangat sulit untuk diajak bertarung di 10 besar.
"Itu hanya wildcard. Saya tak yakin itu akan menjadi titik balik bagi kami. Cal akan melakukan banyak tes, saya rasa. Namun, semoga saja memang benar begitu dan itu bisa menjadi titik balik," ungkap pembalap berusia 23 tahun ini.
Pernyataan Quartararo ini seolah mempertegas niatannya untuk hengkang dari Yamaha pada 2025 nanti. Apalagi, rider Prancis itu menyatakan bahwa tes tengah musim di Misano, Italia, pada 11 September 2023 mendatang akan jadi penentu masa depannya.
Yamaha Maklum Fabio Quartararo Frustrasi
Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, mengaku bisa memahami rasa frustrasi sang juara dunia MotoGP 2021. Namun, ia masih yakin bahwa pabrikan Garpu Tala bisa menyajikan kemajuan signifikan agar 'El Diablo' mau bertahan.
"Fabio juara dunia kurang dari dua tahun lalu. Ia mengharapkan motor yang lebih baik. Ia berhak merasa frustrasi. Ia telah mengerahkan yang terbaik, tapi terlibat insiden yang tercipta akibat kecerobohan atau berada di grup papan tengah," ujarnya.
"Saya memahami rasa frustrasinya. Kami harus menyediakan paket yang bisa membantu para rider kami tampil baik sesuai kemampuan terbaik mereka," pungkas pria yang sudah memimpin proyek MotoGP Yamaha sejak 1999 ini.
Sumber: Crashnet
Baca juga:
- Modal Pernah Balapan di MotoGP, Jake Dixon Pede Naik Kelas pada 2024
- Gosip Perpindahan Rider MotoGP 2024: Marco Bezzecchi Jadi Penentu, Bakal Picu Efek Domino
- Joan Mir Sempat Ingin Pensiun dari MotoGP Gara-Gara Performa Buruk Honda
- Joan Mir: Kalau Marc Marquez Saja Kesulitan, Berarti Honda Memang Sudah Kritis
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 11 Agustus 2023 16:12
Modal Pernah Balapan di MotoGP, Jake Dixon Pede Naik Kelas pada 2024
-
Otomotif 11 Agustus 2023 13:26
Joan Mir Sempat Ingin Pensiun dari MotoGP Gara-Gara Performa Buruk Honda
-
Otomotif 11 Agustus 2023 12:53
Joan Mir: Kalau Marc Marquez Saja Kesulitan, Berarti Honda Memang Sudah Kritis
-
Otomotif 11 Agustus 2023 11:38
Pernah Susah Bareng, Joan Mir Sebut Alex Rins Lebih Tabah Hadapi Keterpurukan Honda
-
Otomotif 11 Agustus 2023 10:26
Joan Mir Tegas Bakal Taati Kontrak Honda, Bantah Coba Dekati Tim Lain
LATEST UPDATE
-
Amerika Latin 20 Maret 2025 12:49
-
Liga Spanyol 20 Maret 2025 12:45
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 12:41
-
Otomotif 20 Maret 2025 12:34
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 12:30
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 12:29
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...