Fabio Quartararo: Rival Saya Banyak, Tak Hanya Maverick Vinales

Fabio Quartararo: Rival Saya Banyak, Tak Hanya Maverick Vinales
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo (c) SRT

Bola.net - Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, tak terlalu ambisius membekuk rider Monster Energy Yamaha yang juga calon tandemnya musim depan, Maverick Vinales, di MotoGP 2020. Kepada Motorsport.com, Minggu (4/10/2020), Quartararo menyatakan bahwa rivalnya bukanlah Vinales saja.

Musim lalu, yakni pada musim debutnya di MotoGP, Quartararo jarang berduel dengan Vinales, namun keduanya dianggap sebagai rider terbaik Yamaha. El Diablo dan Top Gun sama-sama meraih tujuh podium, namun Vinales sukses meraih dua kemenangan.

Tahun ini, Quartararo malah jauh mengungguli Vinales. Keduanya sama-sama mengoleksi tiga podium sejauh ini, namun seluruh podium Quartararo berupa kemenangan, sementara Vinales hanya meraih satu kemenangan. Meski begitu, Quartararo menyatakan bukan berarti dirinya hanya fokus ingin mengalahkan Vinales.

1 dari 3 halaman

Harus Finis di Depan Semua Rival, Tak Hanya Vinales

Harus Finis di Depan Semua Rival, Tak Hanya Vinales

Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales (c) Yamaha

"Saya tak benar-benar memikirkan hal itu saat ini. Pada awal musim, Maverick bilang bahwa siapa pun yang mengakhiri musim sebagai rider Yamaha terbaik sangatlah penting. Pada akhirnya, saya fokus bekerja untuk diri saya sendiri," ungkap pembalap Prancis berusia 21 tahun ini.

Menurut Quartararo, keinginan membekuk satu rider saja adalah mentalitas yang salah untuk diusung di MotoGP, apalagi dalam musim balap yang seketat ini. Di sisi lain ia juga yakin Yamaha menggaetnya untuk tim pabrikan pada 2021 karena memang percaya pada potensinya merebut gelar, bukan untuk sekadar mengalahkan Vinales.

"Di paddock tak hanya ada Yamaha, tapi juga ada Ducati, Suzuki, KTM, dan Aprilia. Jadi, Anda harus memberikan yang terbaik, finis di depan semua orang, tak hanya Maverick. Toh saya rasa Yamaha menggaet saya karena saya mengendarai motor mereka dengan cara yang baik, mereka tahu saya punya potensi bertarung di papan atas," ujarnya.

2 dari 3 halaman

Belajar Tenang Lewat Moto3 dan Moto2

Dalam wawancara yang sama, Quartararo juga mengaku sangat lega bisa meraih kemenangan ketiganya musim ini di MotoGP Catalunya, mengingat ia sempat terpuruk selama lima balapan sebelumnya. Ia pun mengaku berusaha berpikir positif selama melewati masa-masa kelam itu.

Menurutnya, sikap tenang dan fokus ini sudah ia pelajari sejak ia masih turun di Moto3 2016 dan Moto2 2017, yakni saat orang-orang mulai melupakan talentanya, yang tadinya dominan di FIM CEV Repsol Moto3. "Masa-masa yang saya habiskan di Moto2 dan Moto3 memang sangat sulit. Tapi saya belajar dari itu semua," tuturnya.

"Sebanyak 90% dari musim 2016 dan 2017 negatif bagi saya, tapi saya tetap menyimpan 10% yang positif. Itulah pengalaman yang saya pelajari. Jadi, masa-masa itu membantu saya menghadapi momen di mana saya tahu saya bisa cepat tapi orang lain berkata saya tak boleh pakai ini dan itu," pungkas Quartararo.

Sumber: Motorsportcom