Fabio Quartararo Pantang Menyerah Sampai Bendera Finis Dikibarkan di Portimao

Fabio Quartararo Pantang Menyerah Sampai Bendera Finis Dikibarkan di Portimao
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo (c) SRT

Bola.net - Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, mengaku realistis bahwa dirinya takkan tampil eksplosif di MotoGP Eropa. Namun, ia tak menyangka harus finis di posisi 14 alias terbuncit, usai mengalami kecelakaan pada lap pembuka di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, pada Minggu (8/11/2020).

Start dari posisi 11, Quartararo naik dua posisi pada lap pembuka. Sayangnya, saat memasuki Tikungan 8, Aleix Espargaro yang ada di depannya mengalami selip dan terjatuh. Quartararo bereaksi cepat dengan mengerem, namun sayangnya reaksi itu juga membuat ban belakangnya selip hingga terjatuh pula.

"Aleix jatuh tepat di depan saya, dan saya beraksi. Pada awal balapan, segalanya mencapai limit. Jadi, ketika ada rider lain terjatuh, maka Anda juga bisa mudah jatuh. Saya hanya sedikit menyentuh rem, tapi dalam kemiringan itu Anda harus buka gas lebar-lebar demi tak jatuh," ujarnya via MotoGP.com.

1 dari 3 halaman

Bersikap Realistis

Quartararo bisa kembali bergabung dalam balapan, namun ia hanya bisa finis di posisi 14. Sialnya lagi bagi El Diablo, rival terdekatnya dalam perebutan gelar, Joan Mir justru meraih kemenangan, ditambah Alex Rins yang finis kedua. Kans Quartararo untuk jadi juara dunia pun kian menipis.

Mir kini makin kokoh di puncak klasemen dengan 162 poin, dan Quartararo masih di peringkat 2. Namun, jumlah poinnya, yakni 125 poin, sama dengan koleksi Rins di peringkat 3. "Sayang, kami kehilangan begitu banyak poin. Saya tak merasa balapan kali ini akan jadi balapan terbaik karena saya realistis, tapi bakal cukup baik," ungkapnya.

Quartararo mengaku jauh lebih nyaman berkendara dalam kondisi kering, namun situasi tetap tak ideal. Menurutnya, ini penurunan drastis karena tahun lalu ia berhasil finis kedua di Valencia, namun kali ini ia harus tampil sengotot mungkin. Ia pun meminta Yamaha lebih serius membantu para ridernya, mengingat Maverick Vinales, Franco Morbidelli, dan Valentino Rossi juga sangat kesulitan.

2 dari 3 halaman

Tak Mau Lagi Terbebani Performa Buruk

"Yamaha harus bekerja dengan cara berbeda, ambil risiko lebih tinggi, membantu kami untuk bertarung dengan para rider terdepan, karena tampaknya semua rider Yamaha kesulitan dalam balapan ini," ungkap Quartararo, merujuk pada hasil Morbidelli yang terjun bebas dan hanya finis ke-11, Vinales yang finis ke-13, dan Rossi yang gagal finis akibat masalah elektronik.

Meski masih punya kans juara, Quartararo menyadari gelar sudah nyaris lepas dari genggaman. Kini, ia hanya berusaha fokus kembali bersenang-senang berkendara, dan akan berjuang keras mempertahankan posisi runner up dari ancaman Rins. "Usai balapan ini, secara matematis saya masih punya kans juara. Namun, pada tahap ini saya harus kembali bersenang-senang," tuturnya.

"Sudah lama sejak saya bersenang-senang dalam balapan. Bukan karena terbebani gelar dunia, namun karena kami tak bisa menemukan setup yang tepat. Kami masih ada di peringkat kedua, punya kans baik mengakhiri musim di posisi ini. Saya takkan menyerah sampai bendera finis dikibarkan pada lap terakhir balapan di Portimao," pungkas El Diablo.

Sumber: MotoGP