Fabio Quartararo: MotoGP Mending Gelar 2 Balapan Penuh Ketimbang Sprint Race

Fabio Quartararo: MotoGP Mending Gelar 2 Balapan Penuh Ketimbang Sprint Race
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo (c) Yamaha MotoGP

Bola.net - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, pusing melihat MotoGP Portugal 2023 berjalan kacau balau akibat format baru, di mana sprint race mulai diperkenalkan pada Sabtu (25/3/2023). Menurutnya, sprint race memengaruhi jalannya pekan balap, dan merasa MotoGP lebih baik menggelar dua balapan penuh.

Akibat sprint race, kini penghuni sesi Kualifikasi 1 dan 2 hanya ditentukan oleh hasil kombinasi catatan waktu dua sesi latihan. Alhasil, para rider langsung berebut catatan lap terbaik di sesi latihan kedua (P2) pada Jumat siang. Dalam sesi itu, terhitung ada sembilan kecelakaan, yang paling parah dialami Pol Espargaro.

Sprint race yang berdurasi pendek, juga menyajikan pertarungan 'barbar'. Pasalnya, para rider tak perlu pusing memikirkan konsumsi ban dan bahan bakar, melainkan tinggal gaspol dari start sampai finis demi meraih kemenangan. Situasi ini dianggap berbahaya, terbukti dari tabrakan Luca Marini dan Enea Bastianini.

Keberadaan sprint race juga dinilai bakal memengaruhi dinamika persaingan main race pada Minggu. Pasalnya, para rider yang loyo di sprint race berusaha keras memperbaiki hasilnya, apalagi jumlah poin yang disajikan di main race dua kali lipat lebih besar dari sprint race. Alhasil, pertarungan makin ketat.

1 dari 2 halaman

Pertanyakan Konsistensi Hukuman dari FIM Stewards

Pertanyakan Konsistensi Hukuman dari FIM Stewards

Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo (c) Yamaha MotoGP

Kekhawatiran Quartararo ini terwujud lewat pengalamannya sendiri, di mana ia ditabrak Joan Mir pada lap pertama sprint race. "Kami sepakat, jika seseorang menabrak rider lain dan membuatnya kehilangan waktu atau bikin dia cedera, maka long lap lah hukumannya. Joan pun dihukum karena itu," ujarnya via GPOne, Minggu (26/3/2023).

Namun, El Diablo mempertanyakan keputusan FIM Stewards yang tak menjatuhkan hukuman apa pun kepada Marini. Padahal, Bastianini sampai tersungkur dan retak tulang belikat bahu kanan. Quartararo pun lagi-lagi mempertanyakan kredibilitas FIM Stewards, yang uniknya selalu hadir dalam rapat pembalap di Safety Commission.

"Saya prihatin Luca jatuh, tapi Enea juga jatuh, mengalami patah tulang belikat, dan tak ada yang dilakukan pada Luca. Saya tak paham apa yang mereka lakukan, entah apakah mereka mengubah sesuatu. Kami sudah menjalani banyak rapat selama 1-2 jam untuk mendiskusikan satu hal dan mereka tak melakukannya," lanjutnya.

Quartararo juga menyoroti insiden besar di main race, di mana Marc Marquez menabrak Miguel Oliveira dan Jorge Martin. Rider Prancis menyebut aksi itu kelewatan, tetapi ia tetap merasa rentetan kejadian ini diakibatkan format baru. Ia yakin, daripada menggelar sprint race, MotoGP lebih baik menggelar dua balapan berdurasi penuh.

2 dari 2 halaman

Beberapa Rider Masih Menentang Sprint Race

Tabrakan antara Marc Marquez, Jorge Martin, dan Miguel Oliveira di MotoGP Portugal 2023. (c) Dorna Sports/MotoGP.comTabrakan antara Marc Marquez, Jorge Martin, dan Miguel Oliveira di MotoGP Portugal 2023. (c) Dorna Sports/MotoGP.com

"Insiden Marc di luar batas, tapi itu memang bisa terjadi. Itu kesalahan, tapi ini bukan soal penalti, melainkan soal balapan berdurasi 12 lap. Jika tertinggal jauh dan ingin dapat poin, Anda harus ambil risiko. Apa yang bisa kami lakukan soal itu? Menurut saya, lebih baik menggelar dua balapan Grand Prix ketimbang balapan 12 lap," tuturnya.

Menurut Quartararo, gaya balap agresif justru bukan pemicu utama kekacauan di Portugal, melainkan fakta bahwa sprint race dan main race menghadirkan risiko yang dua kali lipat lebih besar karena para rider juga makin ngotot meraih poin. Ia pun heran sprint race tetap digelar, ketika sebagian rider menentangnya sejak musim lalu.

"Entahlah. Sudah jelas beberapa rider menyukai sprint race. Saya bicara dengan lima rider, seperempat jumlah grid, dan mereka semua bilang rasanya seperti hutan belantara (liar). Namun, pada akhirnya, bukan kami yang ambil keputusan. Safety Commission harus bicara lagi pada Jumat nanti," pungkas Quartararo.

Selain Quartararo, para rider yang keberatan atas sprint race sejak musim lalu adalah Aleix Espargaro, Pecco Bagnaia, Miguel Oliveira, dan Pol Espargaro. Namun, Marc Marquez, Jack Miller, Jorge Martin, dan Maverick Vinales justru mendukung. Rapat Safety Commission selanjutnya akan digelar di Argentina pada Jumat (31/3/2023).

Sumber: GPOne