
Bola.net - Direktur Tim Petronas Yamaha SRT, Johann Stigefelt, meyakini bahwa Fabio Quartararo tak layak mendapatkan kritikan sebegitu tajam soal performanya di MotoGP 2020. Kepada PecinoGP.com, ia justru meyakini ini akan jadi proses belajar El Diablo.
Usai dielu-elukan berkat performa yang gemilang dan raihan tujuh podium di MotoGP 2019, Quartararo banjir kritik karena tak cukup konsisten pada 2020, meski rider 21 tahun ini berhasil meraih tiga kemenangan, dan sempat memimpin klasemen selama sembilan seri pertama.
Pada 2021, Quartararo akan membela Monster Energy Yamaha, dan tak dimungkiri ia harus tampil jauh lebih baik. Namun, Stigefelt yakin rider semuda Quartararo wajar saja jika butuh waktu untuk adaptasi dan belajar, apalagi 2020 adalah pertama kalinya ia memakai YZR-M1 spek pabrikan.
Advertisement
Wajar Jika Belum Kuasai Semua Skill
"Situasinya tak mudah bagi Fabio ketika mengendarai motor pabrikan, seperti yang kita lihat. Ia belum 'komplet'. Ada momen di mana ia kehilangan perasaan nyaman dan hal seperti ini memang bisa memicu masalah kepercayaan diri," ungkap Stigefelt pada Senin (14/12/2020).
Pria asal Swedia ini pun tak segan-segan mengakui bahwa Quartararo masih kerap menunjukkan sikap emosional ketika meraih hasil yang tak sesuai ekspektasi, namun sangat mendukung niatan baiknya dalam bekerja lebih intensif dengan psikolog demi kesehatan mentalnya.
"Pada level performa yang seperti ini, keraguan soal Fabio semestinya tak semudah itu muncul. Fabio masih muda, ia masih belum punya banyak pengalaman. Jadi, logis jika ada beberapa hal yang belum ia kuasai. Terkadang ia juga masih agak emosional," lanjut 'Stiggy'.
Yakin Takkan Terjadi Lagi
Salah satu momen yang membuat Quartararo dan Stigefelt sangat yakin bahwa sikap emosional rider Prancis itu harus diatasi adalah saat ia marah besar di kantor Badan Pengawas Balap usai mendapat hukuman mundur satu posisi di MotoGP Emilia Romagna.
Meski begitu, Stigefelt juga menyatakan bahwa peristiwa itu tak hanya menjadi pelajaran berharga bagi Quartararo, melainkan juga timnya yang baru turun di MotoGP pada 2019 dan pastinya akan menaungi banyak rider dengan karakter berbeda di masa-masa mendatang.
"Apa yang terjadi di Misano, tak seharusnya terjadi. Namun, itu adalah hal yang harus ia kendalikan. Percayalah pada saya, hal macam itu takkan terjadi lagi. Tim kami juga masih punya banyak hal untuk dipelajari," pungkas eks pembalap GP500 ini.
Sumber: PecinoGP
Video: Highlights Joan Mir, Juara Dunia MotoGP 2020
Baca Juga:
- Valentino Rossi-Luca Marini Finis Keempat di Gulf 12 Hours Bahrain
- Tak Cuma Johann Zarco, Maverick Vinales Juga Ikut Uji Coba WorldSBK Jerez
- Andrea Dovizioso Tuduh Ducati Tak Transparan, Bikin Kacau Negosiasi KTM
- Andrea Dovizioso: Gigi Dall'Igna Hanya Mau Jorge Lorenzo, Marc Marquez Saja Ditolak
- Andrea Dovizioso: Saya Minta Gaji Selangit dari Ducati? Semua Bohong!
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 10 Januari 2021 15:12
Tak Cuma Johann Zarco, Maverick Vinales Juga Ikut Uji Coba WorldSBK Jerez
-
Otomotif 7 Januari 2021 12:41
Petronas Yamaha SRT Tekad Luncurkan Skuad MotoGP pada 18 Februari 2021
-
Otomotif 7 Januari 2021 09:47
Franco Morbidelli Anggap MotoGP 2020 Bagai Proses Penemuan Jati Diri
-
Otomotif 6 Januari 2021 16:28
Cal Crutchlow: Jack Miller Satu-satunya Rider yang Bisa Tantang Marc Marquez
-
Otomotif 6 Januari 2021 15:12
Franco Morbidelli: Saya Idolakan Ayrton Senna, Tapi Jangan Bandingkan Kami
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:15
-
Amerika Latin 20 Maret 2025 09:11
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:10
-
Amerika Latin 20 Maret 2025 09:08
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:05
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:03
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...