Fabio Quartararo-Johann Zarco Dukung Prancis Bentuk Akademi Seperti VR46

Fabio Quartararo-Johann Zarco Dukung Prancis Bentuk Akademi Seperti VR46
Johann Zarco dan Fabio Quartararo (c) Yamaha

Bola.net - Dua pembalap MotoGP yang berasal dari Prancis dan tengah menduduki dua peringkat teratas klasemen, Fabio Quartararo dan Johann Zarco, mengaku sangat ingin menginspirasi negaranya membentuk akademi balap motor seperti yang dilakukan Valentino Rossi untuk para rider muda Italia lewat VR46 Riders Academy.

Aliran talenta muda Italia sempat mandek satu dekade lalu, sampai Rossi membentuk VR46 Riders Academy pada 2013. Kini seluruh muridnya sudah turun di Grand Prix. Uniknya, akademi ini juga mendorong rider muda Italia non-VR46 terlecut untuk mencari jalan lain, hingga kini terdapat 21 rider Italia di ketiga kelas Grand Prix.

Program VR46 bahkan menginspirasi banyak negara, salah satunya Turki, yang mulai mengorbitkan beberapa rider di bawah asuhan enam kali juara WorldSSP, Kenan Sofuoglu. Beberapa rider Grand Prix yang tinggal di Spanyol dan Andorra juga menerapkan program serupa, kerap latihan bareng meski tanpa membentuk akademi khusus.

1 dari 3 halaman

Harus Bertahan di Papan Atas dalam Waktu Lama

Harus Bertahan di Papan Atas dalam Waktu Lama

Johann Zarco dan Fabio Quartararo (c) Yamaha

Melihat betapa suksesnya program akademi balap, Quartararo dan Zarco pun ingin Prancis menirunya pula, mengingat negara ini belakangan juga tak banyak mengorbitkan rider muda. Saat ini, mereka hanya punya tiga perwakilan di Grand Prix, yakni Quartararo, Zarco, dan Lorenzo Fellon, yang saat ini masih turun di Moto3.

"Akademi tentu ide bagus. Dengan dua rider Prancis di papan atas, anak-anak Prancis bisa mulai bermimpi. Kami harus memanfaatkan ini, tapi kami harus tetap membuat impian mereka tetap hidup lebih dari setahun. Setelahnya, barulah pikirkan pembentukan akademi demi menciptakan pondasi yang baik untuk generasi berikutnya," tutur Zarco via Motorsport Total, Senin (19/7/2021).

Quartararo pun melontarkan opini senada, namun karena ia sendiri masih berusia 22 tahun, ia yakin belum waktunya ia melatih rider-rider muda. "Saat ini, kesibukan saya sendiri sudah cukup banyak. Itulah alasan saya belum memikirkannya untuk saat ini. Ketika pulang ke rumah, saya selalu ingin melepaskan diri dari kompetisi dan tak melihat motor atau baju balap," ujarnya.

2 dari 3 halaman

Sudah Mulai Dimintai Bantuan oleh FFM

Di lain sisi, Zarco mengaku Federasi Balap Prancis (FFM) yang dipimpin eks rider GP250, Jacques Bolle, telah mengajaknya bekerja sama membentuk akademi balap. Juara dunia Moto2 2015 dan 2016 ini mengaku menolak untuk jadi pimpinan program tersebut, namun mendukung penuh setiap langkah FFM dalam mewujudkannya.

"Asosiasi di Prancis ingin memanfaatkan kesempatan ini. Jika saya dan Fabio hanya kuat tahun ini, maka bahasan itu bisa dilupakan dalam satu, dua, atau tiga tahun. Namun, Fabio dan saya memang takkan langsung membentuk akademi. Toh saat ini kami berdua memang sangat sibuk," ungkap pembalap berusia 31 tahun ini.

"Bahkan Vale sendiri tak langsung membentuk akademi, melainkan merakit semuanya secara bertahap. Melihat situasi yang sekarang, Prancis memang harus melakukannya, namun kami harus melakukannya selangkah demi selangkah agar impian anak-anak tetap menyala," pungkas Zarco.

Sumber: Motorsport Total