Fabio Quartararo Jengkel Yamaha Makin Loyo, Mulai Pikirkan Tim Lain di MotoGP 2025

Fabio Quartararo Jengkel Yamaha Makin Loyo, Mulai Pikirkan Tim Lain di MotoGP 2025
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo (c) Yamaha MotoGP

Bola.net - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, tampaknya mulai jengkel melihat performa YZR-M1 makin loyo di MotoGP 2023. Empat seri sudah berlalu, dan Yamaha baru sekali naik podium, yakni usai Quartararo finis ketiga di Seri Austin. Ini tentu tak sesuai target pabrikan Garpu Tala.

M1 versi 2023 sejatinya sudah dirakit sesuai keinginan Quartararo dan Franco Morbidelli, yakni dengan menambahkan tenaga pada mesinnya. Namun, penambahan tenaga ini justru membuat kekuatan-kekuatan M1 yang menonjol pada masa lalu menghilang, salah satunya kelincahan di tikungan.

'El Diablo' tak memungkiri bahwa ia dan Morbidelli merasa sendirian, karena Yamaha kini tak memiliki tim satelit. Keduanya bekerja keras tanpa data dari rider lain. Quartararo juga merasa kesal karena para insinyur dan teknisi Yamaha tampak tak punya jawaban dari masalah yang ada.

1 dari 2 halaman

Sebal Jalani Rapat Yamaha yang 'Sunyi'

Sebal Jalani Rapat Yamaha yang 'Sunyi'

Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo (c) Yamaha MotoGP

"Saya merasa sendirian. Kami kesulitan dan segalanya makin rumit, tak punya data dari rider lainnya. Ducati punya delapan motor, sementara Franco dan saya sendirian dan sangat kesulitan," curhat Quartararo, yang merupakan juara dunia MotoGP 2021, kepada La Gazzetta dello Sport, Senin (29/4/2023).

"Para rapat-rapat, seringnya ada keheningan. Tak ada yang bicara. Tak seorang pun tahu mengapa kami sangat kesulitan, mengapa motor kami sangat agresif, dan saya tak punya sensasi baik. Inilah yang bikin saya marah, melihat rider lain mencatat waktu yang baik bahkan dalam kondisi sulit, sementara kami tak bisa mendekat," lanjutnya.

Quartararo bahkan tak segan-segan menyebut M1 sebagai motor yang paling sulit dijinakkan di MotoGP saat ini, meski Honda juga diketahui sedang terpuruk. Ia pun heran, pasalnya M1 kini jauh lebih bertenaga, tetapi tetap saja tak bisa menyaingi para pabrikan Eropa seperti Ducati.

2 dari 2 halaman

Masalah Justru Bertambah

"Menurut saya, saat ini Yamaha adalah motor paling sulit di grid. Ini bukan masalah mesin, karena mesinnya sudah lebih baik. Namun, kami terbiasa bertarung di depan, sementara sekarang tidak. Kami kehilangan stabilitas di tikungan. Kami menambah masalah alih-alih mengatasi masalah," tutur Quartararo.

Kontrak pembalap Prancis tersebut dengan Yamaha diketahui akan habis pada akhir 2024 mendatang. Quartararo pun mengaku belum mau memikirkan nasibnya pada 2025 mendatang. Namun, jika Yamaha tetap tak bisa bangkit dari keterpurukan, ia akan mulai memikirkan opsi lain.

"Sekarang saya hanya ingin memikirkan tahun ini, tetapi waktunya akan tiba. Semua akan tergantung motor 2024. Jika motor itu seperti motor tahun ini, saya jelas akan memikirkan hal berbeda," pungkas Quartararo, yang pada akhir 2021 lalu sempat didekati oleh Ducati.

Sumber: La Gazzetta dello Sport