Fabio Quartararo Garang, Perasaan Valentino Rossi Campur Aduk

Fabio Quartararo Garang, Perasaan Valentino Rossi Campur Aduk
Pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi (c) Yamaha

Bola.net - Perasaan pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, campur aduk melihat level performa debutan Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, musim ini. Hal ini dinyatakan Rossi kepada Marca, usai menjalani sesi kualifikasi MotoGP Jepang di Twin Ring Motegi, Sabtu (19/10/2019).

Musim ini, Quartararo satu-satunya rider Yamaha yang tak punya YZR-M1 spek pabrikan, namun justru paling konsisten bertarung di papan atas. Tak hanya dalam balapan, namun juga sesi latihan dan kualifikasi. Selain jarang terjatuh, sejauh ini ia telah mengoleksi 5 podium dan 4 pole.

Meski tak punya M1 paling mutakhir, data yang dikumpulkan Quartararo juga kini justru dijadikan acuan bagi para insinyur Yamaha untuk memperbaiki masalah akselerasi, elektronik, dan grip, yang selama ini justru dirasakan oleh tiga rider Yamaha lainnya, termasuk Rossi.

1 dari 2 halaman

Tantangan Internal yang Besar

Tantangan Internal yang Besar

Pebalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo (c) SRT

Menurut Rossi, rider berusia 20 tahun itu pun melecut rider Yamaha lain, berikut insinyur dan teknisi mereka, untuk bekerja lebih baik. Di lain sisi, kegarangannya justru membuat 'hidup' pebalap lain jadi lebih sulit dalam meraih hasil baik.

"Dari sudut pandang teknis, penting punya rider Yamaha lain yang tampil baik, karena ini membantu kami memahami lebih banyak hal. Tapi ini juga tantangan, karena para rider Yamaha kini sangat kuat. Ini tantangan internal yang besar, karena sejak Fabio datang, semua jadi bekerja lebih baik," ungkapnya.

2 dari 2 halaman

Mesin Jadi Masalah Klasik

Rossi pun mengaku merasakan peningkatan performa Yamaha, terutama pada paruh pertama musim ini. Meski begitu, ia yakin timnya masih punya satu masalah klasik, yakni tenaga mesin dan top speed. Padahal, Honda dan Ducati sudah lebih maju di area itu.

"Kami masih harus memperbaiki mesin, demi melaju cepat di trek lurus, tapi juga harus penyaluran tenaga yang baik, mengingat kami selalu kehilangan di sektor lain jika top speed makin tinggi. Kami bekerja keras di area elektronik, dan motor kami sudah makin baik di aspek itu," tutupnya.

Sumber: Marca