Fabio Quartararo: Berat Harus Tetap Balapan Usai Lihat Semua Orang Menangis

Fabio Quartararo: Berat Harus Tetap Balapan Usai Lihat Semua Orang Menangis
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo (c) Yamaha MotoGP

Bola.net - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, memang puas bisa merebut kemenangan di MotoGP Mugello, Italia, Minggu (30/5/2021), dan dengan senang hati mendedikasikannya kepada mendiang rider Moto3, Jason Dupasquier. Namun, kepada MotoGP.com, ia mengaku merasa sangat berat harus menjalani balapan ini.

Dupasquier mengalami kecelakaan di sesi Kualifikasi 2 (Q2), Sabtu (29/5/2021), bersama rider Red Bull KTM Tech 3, Ayumu Sasaki, dan rider Indonesian Racing Team Gresini, Jeremy Alcoba, di Tikungan 9. Sasaki dan Alcoba tak mengalami cedera parah, tapi Dupasquier tak sadarkan diri dan harus ditangani oleh petugas dan staf medis sirkuit.

Usai evakuasi selama 45 menit, rider berusia 19 tahun asal Swiss itu langsung ditransfer ke Rumah Sakit Careggi di Florensia dengan helikopter. Ia dinyatakan mengalami politrauma di bagian kepala, dada, dan perut, serta telah dioperasi pada Sabtu malam. Sayang, pada Minggu pagi, nyawanya dipastikan tak terselamatkan.

1 dari 3 halaman

Hanya Ingin Menang untuk Jason Dupasquier

Hanya Ingin Menang untuk Jason Dupasquier

Pembalap CarXpert PrustelGP, Jason Dupasquier (c) MotoGP.com

Pengumuman meninggalnya Dupasquier dirilis usai balapan Moto3, saat para rider Moto2 sudah berjejer di grid. Sebelum balapan MotoGP digelar, sesi mengheningkan cipta pun digelar. Banyak rider kelas tertinggi yang menangis dalam sesi itu, dan El Diablo mengaku situasi itu membuatnya merasa sangat berat harus memulai balapan.

"Sangat sulit menjaga konsentrasi. Sesi mengheningkan cipta rasanya sangat berat, karena saya lihat semua orang menangis dan sangat emosional. Tapi sekalinya naik motor, saya tak peduli soal Ducati, soal siapa yang lebih cepat, soal ritme balap... saya hanya ingin menang dan dengan cara itulah saya ingin mendedikasikannya kepada Jason," ujarnya.

Start dari pole, rider Prancis ini sempat bertarung dengan rider Ducati Lenovo Team, Pecco Bagnaia, dan rider Pramac Racing, Johann Zarco, sebelum akhirnya memimpin dan melenggang jauh sampai finis. Quartararo pun selalu kepikiran Dupasquier setiap kali melewati Tikungan 9, yang juga dikenal dengan nama tikungan 'Arrabbiata 2' itu.

2 dari 3 halaman

Cara Menang yang Tak Menyenangkan

"Hari yang aneh, sangat tak biasa. Jujur saja, suasananya sangat emosional sebelum memulai balapan. Saya sendiri selalu cepat emosional dalam segala kondisi, jadi memulai balapan dengan sesi mengheningkan cipta sangatlah berat. Setiap kali melewati Tikungan 9, saya juga selalu memikirkan Jason," ungkapnya.

Pembalap berusia 22 tahun ini pun mendedikasikan kemenangan Dupasquier dan juga ibunya sendiri, walau merasa bahwa hasil kali ini tak 'semegah' kemenangan-kemenangan yang ia raih sebelumnya. Menurutnya, menjaga konsentrasi ketika kehilangan seorang kawan sangatlah berat dilakukan.

"Kemenangan ini untuk Jason. Secara umum akhir pekan ini baik bagi kami. Saya juga ingin mendedikasikan kemenangan ini untuk ibu saya, karena hari ini Hari Ibu di Prancis. Menang dengan cara begini rasanya tak menyenangkan. Saya meraih kemenangan, tapi juga kehilangan salah satu kawan. Ini tak mudah," tutupnya.

Sumber: MotoGP