Fabio Quartararo Akui Pengalaman Minim Bikin Tak Siap Pimpin MotoGP

Fabio Quartararo Akui Pengalaman Minim Bikin Tak Siap Pimpin MotoGP
Fabio Quartararo (c) AP Photo

Bola.net - Meski meraih tiga kemenangan, performanya yang naik-turun di MotoGP 2020 diakui Fabio Quartararo sebagai bukti dirinya memang masih minim pengalaman. Hal ini membuatnya 'syok' saat harus memimpin klasemen pada sembilan seri perdana, dan kemudian terjun bebas di sisa musim.

Dengan absennya Marc Marquez akibat cedera lengan yang parah, Quartararo jadi salah satu kandidat juara dunia. Sayang, usai finis ke-18 di Aragon, performanya terus menurun dan puncak klasemen diambil alih Joan Mir. Ia sendiri harus legawa mengakhiri musim di peringkat 8.

Kepada Paddock GP, Minggu (13/12/2020), Quartararo pun yakin, selain Yamaha memang mengalami berbagai masalah teknis, ia juga memiliki mentalitas yang tak tepat dalam berebut gelar dunia. Melihat ini, ia pun bertekad memperbaiki segalanya menjelang 2021.

1 dari 3 halaman

Belum Pernah Jadi Kandidat Juara Dunia

"Ada masalah dengan mentalitas saya. Saya tak siap berada di sana. Saya masih minim pengalaman. Seharusnya saya bisa meraih hasil lebih baik. Jika melihat ke belakang, saat saya menonton ulang semua balapan, saya banyak belajar dari musim ini," ungkap El Diablo.

"Ada banyak momen perdana bagi saya pada musim kedua ini. Ini pertama kalinya saya memimpin klasemen, dan hal ini tak pernah saya alami di Moto3 dan Moto2. Saya pun harus benar-benar mengendalikan kesuksesan saya di MotoGP," lanjut rider Prancis berusia 21 tahun ini.

Quartararo pun menyatakan bahwa momen-momen buruk ini pun akan jadi pelajaran berharga baginya ketika benar-benar membela tim pabrikan Yamaha, yakni Monster Energy Yamaha. Apalagi, di tim itu ia diharapkan menjadi rider utama dalam pengembangan YZR-M1 dan kembali memperebutkan gelar.

2 dari 3 halaman

Banyak Belajar dalam Momen Berat

"Dalam momen berat, Anda belajar lebih banyak daripada saat mengalami momen baik. Usai Le Mans, sampai akhir musim, saya mengalami banyak momen sulit. Ada kalanya saya tak paham apa yang terjadi pada motor kami. Ada kalanya saya mengajukan pertanyaan yang tak seharusnya saya tanyakan pada diri saya sendiri," ujarnya.

"Tiga hari usai Portimao, saya merasa tak puas atas jalannya musim ini. Tapi saya menggali banyak pengalaman tahun ini, yang saya yakin bisa membantu untuk musim depan. Saya tahu apa yang harus saya perbaiki. Saya pun menatap 2021 dengan segala hal yang saya pelajari musim ini," pungkas Quartararo.

Musim 2020 yang berat juga membuat Quartararo memutuskan untuk lebih intensif bekerja dengan psikolog untuk memperkuat kesehatan mentalnya, yakni metode yang kini kian populer di kalangan atlet dunia, khususnya para pembalap MotoGP.

Sumber: Paddock GP