Espargaro: Zarco Tak Profesional, Tak Layak Bela Repsol Honda

Espargaro: Zarco Tak Profesional, Tak Layak Bela Repsol Honda
Pebalap LCR Honda Idemitsu, Johann Zarco (c) LCR Honda

Bola.net - Pebalap Aprilia Racing Team Gresini, Aleix Espargaro, secara mengejutkan melempar kritik tajam kepada Johann Zarco, yang saat ini jadi salah satu kandidat pengganti Jorge Lorenzo di Repsol Honda pada MotoGP 2020. Kritikan itu disampaikan Espargaro kepada Crash.net di Valencia, Spanyol, Minggu (17/11/2019).

Selain Zarco, juara dunia Moto2 2019, Alex Marquez, juga jadi kandidat. Pilihan berat bagi Honda, karena Zarco berpengalaman, juara dunia Moto2 2015-2016, terbukti kompetitif di MotoGP saat masih di Yamaha, dan merupakan kandidat utama pengganti Dani Pedrosa tahun lalu, sebelum Honda memilih Lorenzo.

Di lain sisi, Marquez juga cukup menarik. Ia masih berusia 23 tahun, rider pertama dalam sejarah yang menjuarai Moto3 dan Moto2, juga merupakan adik kandung dari Marc Marquez. Selain itu, ia juga berkebangsaan Spanyol, status yang jelas akan menyenangkan sponsor utama tim, Repsol.

1 dari 2 halaman

Espargaro Bersaudara Lebih Layak 10 Kali Lipat

Espargaro Bersaudara Lebih Layak 10 Kali Lipat

Aleix Espargaro (c) Aprilia Racing

"Jika Honda menggaet Alex, saya rasa itu keputusan terbaik. Saya akan melakukan hal yang sama jika saya jadi Honda, karena Alex merupakan juara dunia Moto2, dan akan membuat Marc senang. Orang bilang Zarco layak dapat motor itu, tapi buat saya tidak benar," ujar Espargaro.

Rider berusia 30 tahun ini bahkan secara blak-blakan bahwa dirinya, dan sang adik, Pol Espargaro, jauh lebih layak daripada Zarco untuk mendapatkan tempat di Repsol Honda. Sebagai catatan, Pol dan Zarco sempat bertandem di Red Bull KTM, sebelum Zarco hengkang pada September lalu.

"Jika Zarco layak dapat motor itu, saya dan Pol lebih layak 10 kali lipat! Jadi saya rasa, jika akhirnya seorang juara dunia Moto2 (Alex) membela Repsol Honda, maka ia akan disambut lebih hangat dan saya rasa ia lebih layak," lanjut Espargaro, yang belum pernah menang sekalipun di ajang Grand Prix.

2 dari 2 halaman

Kebalikan dari Kondisi di Aprilia

Faktor utama yang bikin Espargaro geram adalah fakta Zarco meminta KTM memutus kontraknya akhir musim ini, saat harusnya baru habis pada akhir 2020. Zarco yang merasa tak bisa beradaptasi dengan RC16, dianggap Espargaro berperilaku tak profesional hingga tak layak dapat kepercayaan dari tim sekaliber Repsol Honda.

Espargaro menyebut perilaku ini sangat berkebalikan dengan dedikasinya kepada Aprilia sejak 2017 lalu. "Perilakunya tahun ini membuktikan bahwa ia tak profesional. Orang-orang di Aprilia tahu berapa kali saya menangis tahun lalu dan tahun ini. Tapi ini pekerjaan kami, ini kehidupan kami," tuturnya.

"Banyak orang di belakang kami, banyak keluarga, yang bekerja sangat keras. Banyak orang menginvestasikan uang dalam proyek ini. Jadi, jika Zarco berhenti dan bilang, 'Motor ini sampah, aku pulang saja', menurut saya ia tak layak dapat motor dan tim terbaik di dunia," pungkas Espargaro.