'Enea Bastianini Itu Gabungan Andrea Dovizioso dan Max Biaggi'

'Enea Bastianini Itu Gabungan Andrea Dovizioso dan Max Biaggi'
Pembalap Esponsorama Racing, Enea Bastianini (c) Esponsorama Racing

Bola.net - Jika melihat daftar kombinasi catatan waktu uji coba pramusim MotoGP Qatar pada 6-12 Maret, para debutan Ducati memang tak mencolok dibanding para seniornya. Namun, dari ketiga rider, Enea Bastianini punya performa yang lebih unggul dari tandemnya di Esponsorama Racing, Luca Marini, dan rider Pramac Racing, Jorge Martin.

Secara ajaib, juara dunia Moto2 2020 ini tak menemukan kendala berarti dalam beradaptasi dengan Desmosedici GP19, berbeda dengan Marini yang masih berusaha menemukan setup dan ergonomi yang tepat akibat tubuhnya yang tinggi menjulang. Kepada Corsedimoto, Bestia mengaku telah menemukan gaya balap yang tepat.

"Kami menjalani lima hari yang positif. Saya menemukan cara yang tepat untuk mengendarai Ducati dan melaju lebih cepat, mempertahankan ritme pada lap-lap pertama. Kami tak sempat melakukan time attack, namun kami sudah bekerja dengan baik. Saya harap bisa menjalani balapan dengan baik di Qatar.

1 dari 3 halaman

Kagumi Tenaga Mesin Ducati

Kagumi Tenaga Mesin Ducati

Pembalap Esponsorama Racing, Enea Bastianini (c) Esponsorama Racing

Di lain sisi, rider berusia 23 tahun ini tak memungkiri bahwa tugasnya untuk mempelajari motor Ducati, begitu juga persaingan di MotoGP, masih menumpuk. Sebagai debutan, ia sadar betul masih banyak kebiasaannya dari Moto2 yang harus dihilangkan.

Namun, ia mengaku sudah sangat terpesona oleh performa mesin Desmosedici yang dikenal paling bertenaga di grid MotoGP. Uniknya, ia tak menemukan masalah dalam beradaptasi dengan tenaganya yang meledak-ledak. Paham bahwa motor ini agresif, Bastianini pun bekerja keras mengubah gaya balapnya agar sesuai.

"Hal yang paling bikin saya kagum adalah tenaga mesin Ducati, yang berbeda dibandingkan motor lainnya, begitu juga Moto2. Motor ini sangat agresif, jadi Anda harus cara yang tepat untuk mengendarainya. Sebagai debutan, saya harus banyak belajar, ada ruang untuk berkembang, harus melupakan kebiasaan Moto2," ungkapnya.

2 dari 3 halaman

Karakter Mirip Dovizioso, Gaya Balap Mirip Biaggi

Perkembangan Bastianini pun tentunya tak luput dari pengamat kawakan MotoGP yang kebetulan manajer pribadinya sendiri, Carlo Pernat. Pernat yang sudah tiga dekade mondar-mandir di paddock MotoGP, diketahui selalu mendampingi rider Italia tersebut di garasinya.

Dengan pengalamannya mengamati banyak pembalap, begitu juga bekerja dengan banyak pembalap papan atas pada era 1990an di Aprilia, Pernat pun menyebut bahwa Bastianini punya gaya balap dan karakter yang merupakan gabungan dari tiga kali runner up MotoGP, Andrea Dovizioso, dan empat kali juara GP250, Max Biaggi.

"Soal gaya balap dan cara kerjanya, saya bisa bandingkan dia dengan Andrea Dovizioso. Tanpa banyak omong, pekerja yang tekun. Tapi soal agresi, ia dekat dengan Max Biaggi. Tahun lalu, ia menjalani balapan dari depan dan tak satupun mengancamnya. Itu juga karakter Biaggi. Tapi Enea juga mirip Dovizioso, terutama dalam caranya mengendarai Ducati," tutup Pernat.

Sumber: Corsedimoto